Dukung Transportasi Massal, Surabaya Siapkan Taksi Air
Surabaya sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, tengah menghadapi tantangan besar dalam mengatasi kemacetan lalu lintas.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Surabaya sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, tengah menghadapi tantangan besar dalam mengatasi kemacetan lalu lintas. Sebagai solusi alternatif, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana mengembangkan transportasi taksiaAir. Rencana ini diharapkan dapat mengurangi dampak kemacetan serta mendukung pengembangan pariwisata dan logistik.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa pihaknya akan mengembangkan transportasi taksi air pada tahun 2025. Transportasi air akan dihidupkan dengan memanfaatkan fungsi Kali Mas. "Sebagai Kota Maritim, kita memanfaatkan air untuk transportasi," kata Eri, Selasa (20/8).
Ia mengaku telah berdiskusi dengan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya terkait rencana pengembangan Taksi Air. Bahkan, Lantamal V Surabaya mendukung rencana pengembangan transportasi air tersebut.
"Maka yang akan kita mulai itu Insyaallah dari Gunungsari sampai ke Petekan. Nanti kita juga akan mencoba itu, jadi nanti mulai Gunungsari, kita buat hubnya di situ, kita nanti ada feeder (terkoneksi)," ujarnya.
Untuk mendukung pengembangan taksi air, ia mengungkapkan bahwa Pemkot Surabaya akan menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan kapal dalam penyediaan perahu. "Kalau taksi air saya pastikan akan tepat waktu, karena tidak ada halangan sama sekali," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad menjelaskan bahwa Kota Pahlawan memiliki jaringan sungai yang menyebar hingga pedalaman. "Secara historis, merupakan jaringan transportasi yang digunakan untuk mobilitas baik orang maupun barang, terutama pada Kali Mas yang menjadi sungai utama dalam transportasi,” kata Irvan.
Irvan memaparkan bahwa jaringan sungai di Surabaya, khususnya Kali Mas yang merupakan percabangan dari Sungai Brantas, memiliki nilai historis sebagai jalur transportasi utama di masa lampau. Sungai ini membelah kota dari selatan ke utara dan bermuara di Ujung.
Namun, Irvan menyebut jika potensi sungai sebagai jalur transportasi saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Karena itu, Pemkot Surabaya berencana mengembangkan transportasi air sebagai alternatif untuk mengatasi kemacetan.
"DAS Kali Mas dan Jagir diproyeksikan untuk transportasi kawasan perkantoran, permukiman, dan pariwisata. Sementara DAS Greges dan Branjangan akan difokuskan pada pengembangan kawasan logistik dan pergudangan," bebernya.
Menurut dia, pengembangan transportasi air di Surabaya juga harus memperhatikan berbagai faktor. Termasuk karakteristik fisik sungai, dermaga, moda kapal, sarana bantu navigasi, rute, aksesibilitas, integrasi dengan moda lain, serta konsep Park and Ride.
Selain itu, pemilihan karakteristik sungai juga harus menjadi pertimbangan. Mulai dari tinggi air pasang maksimal, tinggi air surut minimal hingga dimensi panjang dan lebar sungai. Termasuk pula potensi demand pada hulu dan muara serta jumlah jembatan serta hambatan yang dilewati.(ari/rd)