Enam Fraksi Sepakat Isi Kursi Wawali Mojokerto
Calon wakil wali kota Mojokerto dari Partai Golkar masih misterius. Partai berlambang pohon beringin tersebut tak kunjung menentukan figur pengganti Achmad Rizal Zakaria yang telah meninggal dunia Oktober 2021 silam.
Mojokerto, HARIANBANGSA.net - Calon wakil wali kota Mojokerto dari Partai Golkar masih misterius. Partai berlambang pohon beringin tersebut tak kunjung menentukan figur pengganti Achmad Rizal Zakaria yang telah meninggal dunia Oktober 2021 silam. Padahal, Gerindra sebagai partai pengusung pasangan Wali Kota Ika Puspitasari - Achmad Rizal telah ‘memarkir"; gacoannya.
Jika Golkar tak juga kunjung menurunkan figur pengganti almarhum Rizal, bukan tidak mungkin proses pemilihan orang nomor dua di Pemkot Mojokerto gagal. Karena mengacu UU No 10 Tahun 2016 tentang Perubahan UU No 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala dan Wakil Daerah dan Peraturan DPRD No 2 Tahun 2020 tentang Tata Tertib pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, pengisian sisa masa jabatan kepala daerah dan wakilnya, bahwa partai politik atau gabungan parpol pengusung, mengusulkan dua nama wakil wali kota kepada DPRD melalui wali kota.
Sekadar diketahui, Badan Musyawarah (Bamus) DPRD setempat telah menjadwal pembentukan Panitia Pemilihan (Panlih) Pilwawali, Jumat (4/3). Hanya saja, hingga siang agenda tersebut belum juga terealisasi lantaran terkendala molornya paripurna kocok ulang alat kelengkapan dewan (AKD). Sesuai Bamus, waktu pembentukan panlih digelar usai AKD.
"Calon wakil wali kota masih menunggu rekomendasi dari DPD (I Golkar), " kata Ketua DPD II Partai Golkar Kota Mojokerto Sonny Basuki Rahardjo.
Namun demikian, Sonny yang juga wakil ketua DPRD Kota Mojokerto tersebut tak bisa memastikan kapan rekomendasi tersebut turun.
Di pihak Gerindra, Bendahara DPC Gerindra Kota Mojokerto Sugiyanto mengungkapkan pihaknya telah melakukan ‘gerilya’ terhadap enam fraksi Dewan. "Enam fraksi sudah kami hubungi semua. Semuanya telah mendukung," ungkapnya.
Menurutnya, dukungan fraksi -fraksi tersebut telah dinyatakan dalam rencana paripurna panlih. "Hari ini kan Ppanlih. Artinya, dengan telah dijadwalkannya agenda ini semua fraksi dewan setuju. Kami memang telah menghubungi teman-teman dewan dan semuanya sepakat. Jadi tidak ada alasan menolak," tandasnya lagi.
Ia mengungkapkan, pihaknya juga telah menghubungi pihak Golkar. "Sudah kami hubungi, Golkar masih menunggu rekomendasi dari DPD I," imbuhnya.
Sugiyanto mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan kalah menang dalam proses pilwawali yang digelar di dewan. Katanya, kalah menang dalam pemilihan itu hal lumrah. Hanya saja ia mendesak agar tahapan pilwawali segera digelar mengingat makin mepetnya waktu habisnya masa jabatan wali kota.
Masa jabatan pasangan wali kota ini habis 2023 mendatang, atau kurang dari dua tahun. Jabatan orang nomor dua, katanya, merupakan posisi penting dan mutlak segera diisi. "Itu jabatan penting karena merupakan amanat UU. Karena penting ditentukan ada wakil kepala daerah, karena pentingnya jabatan tersebut mutlak segera diisi, " Tuturnya.
Karenanya, ia mengungkapkan tidak ada alasan menangguhkan pengisian jabatan tersebut. "Harus disi. Kalau ada satu menolak lainnya mendukung, kan berarti harus mengikuti suara terbanyak," pungkasnya. (yep/rd)