Eri Deadline Dishub Seminggu Benahi Parkir Liar

Kasus parkir liar ditambah tarif mahal, menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemkot Surabaya.

Eri Deadline Dishub Seminggu Benahi Parkir Liar
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memberikan arahan khusus kepada seluruh petugas Dishub Surabaya di Balai Kota.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Kasus parkir liar ditambah tarif mahal, menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemkot Surabaya. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun memberi waktu Dinas Perhubungan (Dishub) waktu sepekan untuk mengevaluasi agar tidak kecolongan lagi.

"Saya berharap Dishub ada perubahan terutama kadis dan kabid. Saya kasih kesempatan seminggu buat perubahan. Hargai pasukan di bawah, berikan apa yang dia mau dengan catatan untuk keamanan lalu lintas parkir," kata Eri di Balai Kota Surabaya, Selasa (16/7).

Ketika ada kendala di lapangan, Eri meminta semua pejabat struktural harus mengetahui. Kemudian, mencari solusi bersama untuk menyelesaikannya. "Saya tidak ingin antarbidang ada batasannya karena ini kerja tim. Kejadian parkir liar di Surabaya sudah berulang dan saya ingin ada keterbukaan, ada masukan untuk diselesaikan bersama. Ini berlaku juga untuk semua kepala PD jangan ada batasan dalam memimpin," urainya

Untuk memantau langsung kinerja Dishub dalam menyelesaikan persoalan parkir liar dan kemacetan, Eri akan membuat grup khusus dengan para petugas Dishub di lapangan. Menurutnya, hal ini dilakukan untuk mengetahui masalah apa yang sebenarnya terjadi di lapangan, sehingga dapat dirumuskan penyelesaiannya.

"Pak Sekda tolong belikan HP baru, ada satu nomor untuk Dishub. Silakan nanti untuk petugas lapangan lapor di grup itu. Apa yang dibutuhkan bilang supaya kita tahu. Kita butuh keterbukaan dan inovasi," jelasnya.

Eri ingin petugas melapor jika mendapati jukir liar atau parkir tidak resmi. Selain itu, petugas diberi HT untuk koordinasi cepat memotong antrean traffic light. "Misal (antrean) di traffic light gimana cara tahunya untuk dipercepat, (kalau petugas di lapangan) gak ada HT," ujarnya.

Ia juga akan mengevaluasi semua personel termasuk pejabat struktural. Kepala dinas, kabid, hingga petugas turun ke lapangan untuk memastikan tidak ada lagi kecolongan. "Kabidnya juga gak pernah turun semuanya, jangan pernah kantor penuh orang. Saya mau lihat besok, gak mau tahu lagi, kabid dan kadis jangan di kantor, turun. Saat jam rawan macet pulang kerja ada rekayasa lalu lintas," pungkasnya.

Eri memperingatkan agar tidak ada personel di lapangan yang melakukan kecurangan dengan melancarkan aksi parkir liar. Ia minta semua personel di lapangan memastikan setiap titik parkir, resmi dan berkarcis. “Pastikan setiap titik parkir ada karcisnya. Kedua, tidak ada biaya yang ditarik lebih dari harga yang tertera di karcis. Kalau ada parkir liar di luar titik parkir, maka bukan tugas kabid parkir tapi urusan pengawasan,” bebernya.

Ia juga mengevaluasi saat apel di mana staf Dishub Surabaya di lapangan kompak menjawab tidak tahu lokasi parkir resmi yang berjumlah 1.388 titik. Tidak mengerti, kan? Karena apa, karena tidak ada keterbukaan Pak Kadis, tidak pernah memberitahu selain titik ini laporkan pada (kabid) pengawasan,” katanya lagi.

Sebelumnya Eri minta Dinas Perhubungan melakukan evaluasi kinerja menyeluruh usai menemukan tarif parkir liar di luar Kebun Binatang Surabaya (KBS) seharga Rp35 ribu, Jumat (12/7) lalu. Eri juga komitmen tidak ada lagi parkir liar di Surabaya. Dia meminta Dishub mengerahkan personel untuk patroli dan terjun ke lokasi.(sua/dek/ari/rd)