Filosofi Sai, Bupati Ipuk Ajak Jajaran Kerja Lebih Keras
Dalam rapat terbatas bersama jajarannya melalui aplikasi zoom meeting, Senin (11/07/2022), Ipuk menceritakan kesannya saat melaksanakan sa'i.
Banyuwangi, HB.net - Rangkaian ibadah haji tak sekedar ritual, namun sarat dengan nilai filosofis serta inspirasi. Hal ini yang dirasakan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat menunaikan ibadah haji.
Dalam rapat terbatas bersama jajarannya melalui aplikasi zoom meeting, Senin (11/07/2022), Ipuk menceritakan kesannya saat melaksanakan sa'i. Salah satu rangkaian dalam ibadah haji itu mengharuskan setiap orang untuk berlari-lari kecil diantara bukit Shofa dan Marwah.
Ritual ini meneladani perjuangan Siti Hajar mencarikan minum anaknya yakni Ismail, ketika ditinggal Nabi Ibrahim di tengah padang tandus Mekkah.
"Ketika mengetahui jika Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Siti Hajar dan anaknya di Mekkah, Siti Hajar menerimanya dengan kepatuhan. Namun, beliau tidak hanya berpangku tangan menunggu takdir. Beliau berikhtiar," ungkap Ipuk.
Kala itu, Mekkah masihlah tempat yang tak berpenghuni, selain Hajar dan putranya. Sehingga fasilitas penunjang juga nyaris tak ada. Di tengah situasi demikian, Ismail yang masih balita meronta kehausan. "Saat itu, Hajar menaruh Ismail. Lalu, beliau mencari air," lanjut Ipuk.
Usaha yang dilakukan Hajar tak membuahkan hasil. Upayanya mencari air di antara Shofa dan Marwah hingga bolak-balik sebanyak 7 kali itu, tak kunjung menemukan air. "Namun, Allah berikan sumber air ditempat tak terduga, membuka mata air keberkahan yang mengalir hingga saat ini, yaitu sumur zam-zam," imbuh Ipuk.
Kisah tersebut, menjadi inspirasi Ipuk. Menurutnya, dalam memimpin Banyuwangi ini, haruslah dilakukan dengan doa dan ikhtiar tiada putus. Mencoba menyusun program kerja secara terukur.
"Saya yakin, jika program kerja yang kita susun dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan diniatkan sebagai ibadah serta pengabdian kepada sesama, sesulit apapun upaya kita akan ada tangan Tuhan yang membantu menyempurnakannya. Sebagaimana kisah Hajar dan Ismail tersebut," tegas Ipuk kepada jajaran OPD.
Ipuk mencanangkan untuk membuat rapor kegiatan yang akan dibuat jajarannya setingkat kepala. Baik OPD, Camat, Lurah hingga Kepala Sekolah. Rapor yang seperti halnya dibuat oleh Kemenpan RB untuk mengukur kinerja Kepala Daerah ini, sebagai salah satu motivasi untuk mengontrol seberapa jauh ikhtiar yang dilakukan jajarannya.
"Dengan rapor ini, saya berharap semuanya akan bergerak maksimal untuk menjalankan program dan berikhtiar penuh menyelesaikan seluruh tanggung jawabnya," pungkasnya. (guh/diy)