Gelar Kreasi BPJAMSOSTEK Beri Edukasi dan Pelatihan pada Ahli Waris Pekerja
Blitar, HB.net - Pelanggan sebagai pengguna jasa atau layanan merupakan aspek penting bagi sebuah perusahaan atau lembaga. Tidak terkecuali dengan BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK). 'Peserta' merupakan sebutan bagi pelanggan BPJAMSOSTEK yang merupakan pekerja, baik pekerja Penerima Upah (PU) maupun Bukan Penerima Upah (BPU).
Di Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) ini, BPJAMSOSTEK tidak hanya memberikan perhatian lebih kepada para pesertanya, namun juga kepada keluarga sebagai ahli waris dari peserta BPJAMSOSTEK.
Gelar Kreasi BPJAMSOSTEK 2021 yang diadakan oleh Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Blitar, misalnya. Kegiatan ini merupakan salah satu inisiatif yang dilakukan untuk memberikan pelatihan kepada ahli waris peserta agar dapat terus berkarya meski setelah sepeninggal tulang punggung keluarga. Dalam menyelenggarakan kegiatan ini, BPJAMSOSTEK bekerjasama dengan Yayasan Kinasih & Tanocraft Ledokombo, Jember, serta didukung oleh Dinas Penanaman Modal dan Tenaga kerja, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pariwisata, Dekranasda Kabupaten Blitar dan Bank Jatim Cabang Blitar.
Kegiatan ini mengangkat tema Post Claim Empowerment dan Community Empowerment yang merupakan salah satu rangkaian Harpelnas yang dilakukan oleh Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Blitar. Kegiatan ini dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting dan dihadiri oleh Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK, Roswita Nilakurnia, Ketua Ombudsman RI, Mokhammad Najih, Walikota Blitar dan perwakilan dari tiap-tiap Dinas yang berpartisipasi.
Menurut Roswita, edukasi dan pelatihan semacam ini sangat penting dilakukan agar ahli waris dari pekerja yang meninggal dunia, baik akibat kecelakaan kerja maupun meninggal dunia biasa, memiliki keterampilan dan kemampuan untuk mandiri setelah menerima santunan dari BPJAMSOSTEK.
“Ini kami harapkan dapat menjadi kegiatan rutin agar semakin luas dampak positifnya kepada ahli waris peserta dengan menciptakan ekosistem perekonomian melalui kegiatan UMKM (Usaha Menengah, Kecil dan Mikro). Tentu kegiatan ini tidak berhenti di Blitar saja. Rangkaian edukasi yang sama juga tengah berjalan di 11 kota lainnya, mulai dari kerajinan tangan, makanan tradisional, tata rias hingga tanaman hidroponik,” terangnya.
Mokhammad Najih mengapresiasi inisiatif BPJAMSOSTEK dalam membina keluarga ahli waris peserta dalam menyambung ekonomi keluarga. Pendekatan semacam ini sangat baik dalam membina hubungan yang berkesinambungan dengan pekerja.
“Saya kira ini nantinya juga akan kembali kepada BPJAMSOSTEK karena para peserta kegiatan ini kemudian nantinya menjadi peserta BPJAMSOSTEK sebagai perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan dalam menjalankan usahanya,” tukasnya.
"Semoga ketrampilan yang dimiliki melalui kegiatan ini dapat menjadi semangat baru dan sekaligus menjadi penopang ekonomi keluarga, dan ekonomi nasional pada umumnya. Satu hal yang paling penting juga agar para pekerja tidak lupa membekali diri dengan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan agar senantiasa tenang, nyaman dan aman dalam bekerja,” imbuh Roswita.
Walikota Blitar juga tidak ketinggalan memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini. Dirinya menunjukkan berbagai kreasi para pekerja, bahkan ada pula hasil produk keterampilan dari pekerja difabel akibat kecelakaan kerja yang berpartisipasi.
“Reskilling dan upskilling yang dilakukan BPJAMSOSTEK kepada para pekerja difabel dan ahli waris keluarga sangat bermanfaat dengan hasil yang luar biasa baik, seperti kerajinan Batik,” tuturnya.
Sementara Kepala Cabang BPJAMSOSTEK Blitar Agus Dwi Fitriyanto berharap, bekal dan ilmu yang didapat dari pelatihan ini kedepannya dapat benar-benar diaplikasikan oleh peserta. Sehingga mampu meningkatkan perekonomian ahli waris.
"Kami berharap, setelah pelatihan ini ilmu yang didapat benar-benar bisa diaplikasikan dan bermanfaat. Utamanya dalam meningkatkan perekonomian," pungkasnya. (tri/ns)