Gizi Optimal untuk Generasi Milenial
Mojokerto, HARIAN BANGSA - Untuk menjadikan generasi sehat berkualitas, diperlukan usaha bersama terkait pemenuhan gizi seimbang. Salah satu sasaran strategis adalah usaha mencegah stunting (kerdil), wasting (berat badan terlalu kurus), obesitas (kelebihan berat badan), kekurangan zat gizi mikro (gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil namun sangat penting) dan anemia (kurang darah).
Hal ini dijelaskan Bupati Mojokerto Pungkasiadi pada Peringatan Hari Gizi Nasional ke-60 tahun 2020, yang mengangkat tema Gizi Optimal untuk Generasi Milenial.
“Untuk pencegahan stunting, upaya preventif bahkan sudah harus diawasi mulai periode 1000 hari pertama kehidupan (HPK) seorang manusia. Begitu juga dengan wasting, obesitas, dan lainnya. Namun sebelum itu semua, kecukupan gizi bisa disiapkan sejak remaja. Khususnya bagi remaja putri, yang nantinya akan melahirkan calon generasi penerus,” kata bupati, Jumat (14/2) pagi di Gedung PPNI Jabon, Mojoanyar.
Dalam rangka mewujudkan generasi Indonesia milenial bebas stunting, tahun 2019 lalu Pemerintah Kabupaten Mojokerto turut berkontribusi dalam upaya pembangunan kesehatan dengan mengoptimalkan penanganan stunting. Mulai dengan melakukan sosialisasi, pemberian makanan tambahan pada balita, tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri serta pemeriksaan ibu hamil.
Bupati juga mengingatkan untuk terus menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga, makan buah dan sayur, serta melakukan cek kesehatan teratur. Dirinya juga mengucapkan apresiasi dan terima kasih pada Dinas Kesehatan yang sudah menelurkan banyak inovasi yang meriah banyak penghargaan. Salah satunya inovasi Nenek Cantik Pejuang ASI (Nenci) UPT Puskesmas Gayaman, yang berhasil masuk dalam Top 25 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Jawa Timur, dan lolos 4 tatanan verififikasi Kabupaten Sehat.
Peringatan Hari Gizi ke-60 kali ini dimeriahkan dengan beberapa kegiatan menarik. Mulai senam bersama, cek kesehatan gratis mulai gula darah hingga kolesterol, talkshow kesehatan oleh Ketua TP PKK Yayuk Pungkasiadi, serta penyerahan sertifikat Desa Bebas ODF atau Open Defecation Free.
Penerima sertfikat tersebut antara Desa Bendun,g Kecamatan Jetis, serta empat desa di Kecamatan Kutorejo. Antara lain Desa Wonodadi, Kutorejo, Karangdieng, dan Kepuharum. (ADV/yep/rd)