Guru BK Harus Melek Teknologi dan Digital
Para guru Bimbingan Konseling (BK) saat ini menghadapi tantangan yang cukup berarti.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Para guru Bimbingan Konseling (BK) saat ini menghadapi tantangan yang cukup berarti. Salah satunya adalah perkembangan teknologi yang sangat pesat. Perkembangan teknologi ini memengaruhi siswa, baik di sekolah maupun kehidupan sehari-hari.
Hal ini diungkapkan Guru Besar Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Mochamad Nursalim dalam acara Gathering Guru BK dan Seminar Strategi Antisipasi Perubahan Sistem Pendidikan. Kegiatan ini diadakan Universitas Dinamika (Undika atau dulunya Stikom Surabaya), Selasa (3/12).
Menurut guru besar bidang ilmu konseling individu Unesa ini, saat ini ada perubahan yang luar biasa bagi guru BK. “Kemajuan teknologi yang sangat pesat membuat guru BK harus adaptif. Mau nggak mau mereka harus belajar artificial intelligence (AI). Itu salah satu cara untuk memberikan layanan informasi yang terus berkembang,” ungkap Mochamad Nursalim di hadapan sekitar 150 guru BK tingkat SMA sederajat seluruh Jawa Timur .
Dengan perkembangan luar biasa ini, lanjutnya, guru BK akan menjadi bempernya. Oleh karena itu, mau tidak mau harus mengikuti digitalisasi. “Saat ini perlu dikaji ulang kinerja kita, apakah berada di zona nyaman dan tak mau berubah, atau mengikuti perkembangan zaman,” jelasnya.
Ia mengakui jumlah guru BK masih kurang. Padahal peran guru BK sangat penting. Salah satu yang menjadi masalah adalah sekolah yang memiliki siswa banyak tapi guru BK-nya hanya satu orang. Oleh karena itu, perlu membangun tim bersama guru-guru lainnya untuk meningkatkan peran BK.
Sementara itu, Rektor Undika Budi Jatmiko mengatakan, gathering dan seminar ini untuk mempererat kerja sama dengan para guru, khususnya guru BK. “Kami juga menyosialisasikan Aplikasi StudentTrace bagi guru BK untuk merekam jejak setiap siswa,” jelasnya.
Dalam sosialisasi Aplikasi StudentTrace, Bambang Hariadi dan Tan Amelia dari Undika membeberkan aplikasi ini untuk pemantauan kegiatan siswa. “Kami mencoba untuk membuat aplikasi agar sangat mudah diterapkan. Sebelumnya aplikasi ini didemokan kepada perwakilan guru BK dari berbagai sekolah. Dan StudentTrace ini diberikan dalam rangka peringatan Hari Guru secara gratis,” ujar Bambang Hariadi yang sehari-hari menjabat wakil rektor III Undika.
Fitur unggulan yang ada di StudentTrace ini antara lain adalah pelanggaran dan penghargaan, perizinan dan presensi, pengelolaan ekstrakurikuler, konsultasi dan pencatatan kasus siswa, dan akses informasi wali murid.(rd)