Hadiri Wisuda Unesa, Khofifah Singgung Intelectual Capital
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan pentingnya peran perguruan tinggi sebagai intelectual capital dalam menyambut Indonesia Emas 2045.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan pentingnya peran perguruan tinggi sebagai intelectual capital dalam menyambut Indonesia Emas 2045. Untuk itu, ia mendorong agar setiap perguruan tinggi harus menjadi episentrum lahirnya inovasi melalui SDM unggul yang dimiliki.
"Jika sering kali kita menyebut bahwa social capital itu penting, maka intelectual capital luar biasa perannya dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Utamanya dalam mencetak SDM yang unggul dan berkualitas," ucap Gubernur Khofifah saat menghadiri wisuda ke-109 sarjana dan pascasarjana Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tahun 2024 di Graha Unesa, Surabaya, Kamis (1/2).
Khofifah mengatakan, pembangunan SDM menjadi hal yang sangat penting. Apalagi, pembangunan SDM menjadi pilar pertama pembangunan Indonesia dalam visi Indonesia 2045. Untuk itu, peran perguruan tinggi sebagai intelectual capital ini penting dalam mencetak SDM yang tidak hanya kompeten dan unggul, tapi juga memiliki daya saing tinggi.
"Bagaimana kita mewujudkan SDM unggul Indonesia yang harus terus kita dorong, dimana perguruan tinggi harus terus menghasilkan inovasi. Oleh karena itu, kita harus mencari format-format terbaik melahirkan inovasi-inovasi terbaik, bahwa ketika inovasi lahir maka akan memberikan manfaat yang lebih baik dan lebih besar lagi," katanya.
Menurutnya, pentingnya pembangunan SDM yang berdaya saing tinggi ini karena berdasarkan data dari IMD World Competitiveness Booklet 2023, Global Competitiveness Index ASEAN, Indonesia berada di peringkat 34. Sedangkan, Singapura berada di peringkat 4, Malaysia 27, dan Thailand di posisi 30.
Kemudian pada data Global Innovation Index 2023 yang dirilis oleh WIPO, Indonesia menempati posisi ke-61. Terhitung jauh dari dua negara ASEAN lain, yaitu Singapura dan Malaysia yang masing-masing di posisi 5 dan 36.
Selain itu, pada berdasarkan Global Talent Competitiveness Index 2023, Indonesia masih berada pada peringkat ke-80, dimana Thailand pada peringkat 79 dan Singapura di peringkat 2.
"Untuk itu, ini menjadi PR kita, bahwa daya saing dan inovasi kita masih harus kita dorong bersama. Perguruan tinggi harus menjadi episentrum dari seluruh inovasi-inovasi. Dan menjadi tugas Litbang Perguruan Tinggi bahwa berbagai inovasi itu bisa nyekrup dengan Dudika," jelas Khofifah.
Gubernur Khofifah juga menyebut bahwa iklim pendidikan di Jawa Timur sebenarnya sudah sangat baik dan mendapat pengakuan secara luas. Hal ini dibuktikan dengan jumlah mahasiswa baru pada tahun 2023, Jawa Timur menjadi yang tertinggi nasional. Tercatat 345.600 mahasiswa atau setara 13,76 persen dari jumlah mahasiswa seluruh Indonesia.
"Dari jumlah perguruan tinggi, Jawa Barat tertinggi. Namun Jatim tertinggi jumlah mahasiswanya. Ini artinya lembaga pendidikan di Jatim mendapatkan kepercayaan tinggi dari berbagai kalangan masyarakat baik dari dalam dan luar Jawa Timur, bahkan dari luar negeri," ungkap Khofifah.
Di akhir, Gubernur Khofifah mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan. Ia berharap agar nantinya bisa menjadi alumni yang tidak hanya sukses tapi juga mampu mengimplementasikan ilmunya dengan baik.
"Alhamdulillah tingkat pengangguran terbuka Jatim dalam lima tahun berturut-turut selalu lebih rendah dari nasional. Terbaru, TPT Jatim pada Agustus 2023 berada di angka 4,88 persen jauh di bawah nasional yang sebesar 5,32 persen. Ini artinya lembaga pendidkan kita sudah bisa menjawab kebutuhan Dudika," terang Khofifah.(dev/rd)