Inkubasi Wirausaha Ramai Peminat

Program Inkubasi Wirausaha di bidang frozen food yang digagas oleh Pemerintah Kota Mojokerto resmi dibuka oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Rabu (6/10).

Inkubasi Wirausaha Ramai Peminat
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari melihat hasil para peserta.

Mojokerto, HARIAN BANGSA.net - Program Inkubasi Wirausaha di bidang frozen food yang digagas oleh Pemerintah Kota Mojokerto resmi dibuka oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Rabu (6/10).

Bertempat di Rest Area Gunung Gedangan, program pelatihan sekaligus pendampingan bagi warga terdampak Covid-19, serta penerima bansos ini ramai peminatnya. Setidaknya ada 376 peminat yang dibagi menjadi beberapa gelombang guna menghindari kerumunan.

"Peminatnya ini luar biasa, terutama didominasi kaum perempuan. Saya sangat bangga dengan semangat kaum perempuan. Ibu-ibu di Kota Mojokerto ini turut menjadi penggerak roda perekonomian, mendukung pemulihan ekonomi daerah," ujar Ning Ita sapaan akrab wali kota.

Dengan ketatnya persaingan pasar, Ning Ita ingin nantinya produk yang dihasilkan oleh peserta inkubasi wirausaha memiliki ciri khas serta keunikan tersendiri yang membedakan dengan produk lain yang serupa.

"Nanti akan diajarkan oleh narasumber dari CV. Sinar Mutiara Pangan, bagaimana membuat produk yang berdeba, yang memiliki ciri khas Kota Mojokerto. Mengingat persaingan pasar yang ketat dengan banyak produk serupa," jelas Ning Ita.

Lebih lanjut Pemkot Mojokerto sudah menyiapkan regulasi agar produk UKM lokal untuk bisa dipasarkan ke pasar-pasar modern di Kota Mojokerto.

"Kami (Pemkot Mojokerto) sudah ada regulasi agar produk-produk lokal UKM Kota Mojokerto ini bisa masuk pasar-pasar modern. Kami membuat regulasi bagi swalayan-swalayan modern harus menyediakan rak khusus harus menjual produk lokal Kota Mojokerto," katanya.

Sementara itu Ani Wijaya selaku kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUKMPerindag) Kota Mojokerto menjelaskan, dengan jumlah peminat 376, nantinya peserta akan dibagi menjadi beberapa gelombang, dengan pelatihan intensif selama tiga hari. Selebihnya akan didampingi untuk trial produk.

"Selama kurang lebih enam bulan peserta akan didampingi untuk membuat trial produk, dan akan mendapatkan bantuan sarana prasarana produksi" ungkap Ani Wijaya.

Selain pelatihan dan pendampingan trial produk, nantinya peserta juga akan didampingi bagaimana cara menghitung harga pokok, harga jual, serta bagaimana cara pemasaran, baik secara offline maupun online.(ris/rd)