ITS Pertahankan Kualifikasi Informatif di Anugerah KIP

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali berhasil mempertahankan predikat Kualifikasi Informatif dengan nilai 97,27 dalam Anugerah Keterbukaan Informasi Publik (KIP) 2024.

Penghargaan untuk kali kelima secara berturut-turut yang diserahkan di Hotel Movenpick Jakarta Pusat, Selasa (17/12) malam, ini menjadi bukti konsistensi ITS sebagai salah satu perguruan tinggi dalam menjaga transparansi dan inklusivitas layanan informasi publik.

Dalam wawancara usai menerima penghargaan, Rektor ITS Bambang Pramujati menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian ini. Penghargaan tersebut nyatanya bukan hanya pengakuan atas kerja keras seluruh sivitas di ITS, tetapi juga motivasi untuk terus meningkatkan layanan informasi. “Sebagai perguruan tinggi, ITS memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan akses informasi yang berkualitas kepada masyarakat luas,” tegasnya.

Ketika ditanya tentang kunci keberhasilan ITS, guru besar Departemen Teknik Mesin ITS ini mengungkapkan bahwa kolaborasi erat antarunit di ITS menjadi faktor utama. ITS selalu menggandeng sivitasnya untuk memastikan keterbukaan informasi yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat. “Misalnya, fitur aksesibilitas dan artificial intelligence (AI) Cak Seno di laman ITS,” jelasnya.

Sebagai penutup, Bambang mengajak seluruh sivitas ITS untuk terus menjaga semangat transparansi demi mewujudkan layanan informasi publik yang unggul. Ia menekankan bahwa keberhasilan ini bukanlah hasil kerja individu semata, melainkan buah dari kolaborasi dan komitmen bersama dari setiap elemen di ITS.

Dalam seremoni Anugerah KIP 2024 tersebut, Ketua Komisi Informasi Pusat Donny Yoesgiantoro juga memberikan apresiasi kepada para penerima penghargaan dalam mewujudkan keterbukaan informasi. Ditegaskan bahwa transparansi bukan sekadar tuntutan regulasi, melainkan juga elemen mendasar dalam menciptakan tata kelola yang baik dan akuntabel. “Saya percaya bahwa transparansi memperkuat demokrasi yang berpihak pada kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Donny juga menyoroti bahwa keterbukaan informasi publik itu tentang menciptakan ruang dialog yang sehat dengan masyarakat. Ia menegaskan bahwa informasi yang terbuka dan mudah diakses akan mendorong partisipasi aktif dalam pengambilan kebijakan publik. “Keterbukaan informasi adalah fondasi bagi masyarakat yang cerdas dan kritis, sekaligus menjadi katalisator dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan demokratis,” tambahnya.

Pada tahun ini, jumlah badan publik yang berhasil meraih predikat Kualifikasi Informatif mengalami peningkatan signifikan, yakni dari 139 pada 2023 menjadi 162 pada 2024. Donny menyebut bahwa kenaikan ini merupakan indikasi positif meningkatnya kesadaran badan publik terhadap pentingnya transparansi dalam melayani masyarakat. “Semoga pencapaian ini menjadi inspirasi bagi badan publik lainnya untuk terus memperbaiki pelayanan informasi,” ungkapnya.(rd)