Jadi Korban Banjir, Ponpes Darut Tauhid Didatangi Kejaksaan

Untuk itu, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Probolinggo turun langsung ke lokasi ponpes untuk memberikan bantuan

Jadi Korban Banjir, Ponpes Darut Tauhid Didatangi Kejaksaan
Kejaksaan dan Jasa Marga saat membantu korban Banjir Ponpes Darut Tauhid, Krejengan, Probolinggo.

Probolinggo, HB.net - Pondok pesantren Darut Tauhid, Tanjungsari, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu korban banjir bandang yang menenggelamkan seluruh pakaian dan isi ponpes milik ratusan santrinya.

Untuk itu, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Probolinggo turun langsung ke lokasi ponpes untuk memberikan bantuan.

Acara itu dikemas dengan giat Bakti Sosial yang merupakan bentuk perhatian dan kepedulian Kejaksaan terhadap masyarakat yang dilanda bencana.

Ke Ponpes itu, Kejaksaan memberikan bantuan berupa sembako, pakaian dan barang kebutuhan lainnya yang sebelumnya rusak karena terjangan banjir.

Pengasuh Ponpes Darut Tauhid, Gus Abong, mengaku bersyukur mendapatkan perhatian dari Kejaksaan atas pemberian bantuan itu. Menurutnya, banjir telah merendam beberapa bangunan ponpes putri sehingga banyak barang-barang santri yang hanyut dan rusak.

"Banyak barang-barang santri yang rusak kena banjir. Kira-kira kerugian akibat banjir bandang itu mencapai seratus juta. Alhamdulilah, kita dibantu banyak pihak termasuk Kejaksaan," ujar Pengasuh Ponpes setempat.

Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Probolinggo, Ahmad Nuril Alam SH. MH mengayakan pihaknya terpanggil untuk membantu Ponpes yang terdampak banjir. Hal ini untuk meringankan beban mereka.

"Semangat kami adalah semangat kebersamaan dan kepedulian. Kita berupaya untuk mempercepat pemulihan bagi masyarakat terdampak banjir serta mendorong seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan solidaritas dan semangat gotong royong dalam menghadapi berbagai macam tantangan dan bencana," ujar Nuril kepada wartawan Bangsaonline, Selasa (18/03/2025).

Perlu diketahui, dalam pelaksanaan kegiatan Bakti Sosial tersebut, Kajari Nuril Alam tidak sendirian, tetapi juga didampingi Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) dan Jasa Marga Probolinggo - Banyuwangi. Dimana, aksi solidaritas ini menjadi bukti nyata jika semua pihak saling bersinergi dan bersolidaritas untuk membantu korban terdampak banjir. (ndi/diy)