Jaga Kualitas Jalan Penghubung, Dinas PUPR Jombang Optimalkan Rumija
Melalui bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kabupaten Jombang terus berupaya untuk menjaga kualitas sarana penghubung.
Jombang, HARIANBANGSA.net - Melalui bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kabupaten Jombang terus berupaya untuk menjaga kualitas sarana penghubung.
Unit Reaksi Cepat (URC) setiap hari melakukan penambalan lubang jalan. Termasuk pula, mengoptimalkan ruas milik jalan (Rumija) di sejumlah ruas yang ada di Kota Santri.
Diungkapkan Kepala Dinas PUPR Bayu Pancoroadi, untuk menjawab tanggung jawab terkait pemeliharaan jalan, pihaknya dalam bulan Juni telah melakukan serangkaian kegiatan.
"Tanggung jawab untuk menjaga kualitas jalan, memang diemban oleh Dinas PUPR. Dalam bulan Juni kami telah melakukan serangkaian kegiatan pemeliharaan," terangnya, Kamis (9/6).
Selain memiliki kegiatan rutin, saat ini Dinas PUPR tengah mengoptimalisasikan rumija di sejumlah ruas. "Untuk hari ini kegiatan perawatan rumija kami lakukan di ruas Mojoagung – Mojoduwur. Kegiatan serupa juga sudah kami lakukan di ruas Brambang-Diwek, serta jalan raya Cukir-Godong," ujar Bayu.
Dijelaskan, dari beberapa perawatan rumija, saat ini tengah ditangani tim. Kondisi bahu jalan ditumbuhi oleh rumput liar, dan masuk dalam kategori tidak maksimal.
"Rata-rata kondisi bahu jalan hampir sama di sejumlah ruas rumija yang ditangani. Yakni mulai ditumbuhinya rumput liar, sehingga fungsinya tidak dapat optimal," jelas kadis PUPR.
Kondisi tadi ditambah dengan munculnya genangan air. Terlebih sampai saat ini masih dalam musim penghujan. "Munculnya genangan air sangat berdampak negatif terhadap kondisi aspal. Sebab, saat dilalui kendaraan dengan tonase berat, aspal jalan dipastikan mengalami kerusakan," beber Bayu.
Guna memaskimalkan hasil pekerjaan, lanjut Bayu, bidang Bina Marga berkolaborasi dengan bidang Sumber Daya Air (SDA). Pasalnya, di bidang terkait memiliki alat berat jenis ekskavator.
"Untuk perawatan rumija, kami melakukan kolaborasi dengan bidang SDA. Sebab bidang tersebut memiliki alat berat jenis ekskavator PC-50, yang memudahkan saat melakukan proses pekerjaan," katanya.
Sebelum memutuskan menggunakan alat berat, bidang Bina Marga memang melakukan pekerjaan dengan metode manual. Namun hasil dari perapian bahu jalan dirasa kurang maksimal. Lantaran, terkendala waktu yang dibutuhkan.
"Kolaborasi dengan bidang SDA juga bertujuan agar air hujan yang mengguyur dapat langsung menuju ke saluran yang tersedia. Jadi, selain memastikan rumija bebas dari rumput, antisipasi munculnya genangan air harus dilakukan untuk menjaga kualitas jalan," pungkas Bayu.(aan/rd)