Jalur LDF Pelabuhan Jangkar ke NTB dan NTT, DPRD Jawa Timur Sambut Baik
Anggota DPRD Jatim dari Dapil Situbondo-Bondowoso-Banyuwangi itu berjanji akan mengawal penuh agar program pembukaan rute baru dan pembangunan jalur pelayaran rakyat di pelabuhan tersebut bisa direalisasikan pada tahun ini.
Surabaya, HB.net - DPRD Jawa Timur menyambut positif pembukaan jalur Long Distance Ferry (LDF) atau pelayaran jarak jauh dari pelabuhan Jangkar ke NTB dan NTT. Diharapkan, pembukaan rute baru itu bisa mengangkat perekonomian di kabupaten Situbondo dan sekitarnya.
“Harapan saya memang pelabuhan makin berdaya, bagus dan besar. Apalagi dengan anggaran tidak sedikit dari gubernur mencapai Rp107 Miliar. Mudah-mudahan ini akan menaikkan level dari yang kemarin,” kata Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur, Agung Mulyono, Jumat (7/1/2022).
Anggota DPRD Jatim dari Dapil Situbondo-Bondowoso-Banyuwangi itu berjanji akan mengawal penuh agar program pembukaan rute baru dan pembangunan jalur pelayaran rakyat di pelabuhan tersebut bisa direalisasikan pada tahun ini.
“Intinya adalah tahun 2022 ada secercah harapan di pelabuhan baru. Dampaknya nanti Jawa Timur akan tersambung dengan NTT dan NTB. Kami di komisi D mendukung dan mendorong untuk realisasi,” tambah dia.
Politikus Partai Demokrat itu berharap agar pembukaan rute baru tersebut bisa membangkitkan perekonomian masyarakat yang menurun akibat pandemi Covid 19.
“Mudah-mudahan harapan masyarakat Jawa Timur akan tercapai dan langkah awal menjadi growth pertumbuhan ekonomi rakyat,” tambahnya.
Selain ketua komisi DPRD Jatim dr Agung Mulyono, sidak tersebut juga diikuti oleh Wakil Ketua komisi D DPRD Jatim Mohammad Ashari, anggota DPRD Jatim Martin Hamonangan dan Satib. Setelah sempat berdiskusi, rombongan anggota legislative juga meninjau dermaga gerak di pelabuhan tersebut.
Sementara itu, Kabid Perhubungan Laut Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim Luhur mengatakan, pembukaan LDF ke NTT dan NTB akan berdampak bagus bagi perekonomian masyarakat Jawa Timur.
Pasalnya, pengiriman logistik yang dibutuhkan NTT dan NTB bisa dipangkas waktunya dan akan lebih menguntungkan. Selain itu, potensi pengiriman produk dari Situbondo dan sekitarnya juga akan lebih mudah, karena tidak akan melewati jalur Ketapang dan Bali.
“Sehingga nanti kebutuhnan masyarakat di NTT dan NTB bisa dipenuhi karena kapal nanti akan lebih besar. Suplai kebutuhan logistik akan terpenuhi dan tidak perlu lewat ketapang dan Bali,” jelasnya.
Selain membuka jalur LDF, pelabuhan Jangkar sebelumnya juga melayani rute penyeberangan dari Situbondo ke kepulauan yang ada kabupaten Sumenep. Diantaranya adalah Kangean, Massalembu dan Sapudi. Setiap harinya, ada satu kapal penyeberangan yang melayani rute tersebut.
Sekadar diketahui, dermaga gerak (movable bridge/ MB II) di Pelabuhan Jangkar Situbondo, Jawa Timur, diresmikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada akhir tahun 2021 lalu. Dermaga gerak merupakan jembatan yang dapat bergerak mengikuti pasang surut air laut. Sehingga kendaraan dapat berpindah tempat dari kapal ke dermaga dan sebaliknya. Dengan lokasi strategis dan aman terhadap gelombang berkedalaman hingga 20 meter dan tingkat sedimentasi yang rendah. (mdr/ns)