Jalur Pantura Tuban Banjir, Diduga Akibat Perubahan Tata Kelola Wilayah
"Terjadi perubahan tata lahan dan wilayah dalam kurun 10 hingga 20 tahun terakhir, hal ini tidak menutupkan kemungkinan menjadi penyebab banjir. Sehingga perlu dilakukan kajian lahan dan wilayah secara menyeluruh," ujar Agung Supriadi.
Tuban, HB.net - Banjir yang terjadi di jalur Pantura Tuban di Desa Tunah, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban akhir-akhir ini diduga akibat adanya perubahan tata kelola lahan dan wilayah. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tuban, Agung Supriadi, Kamis (21/1/2021).
"Terjadi perubahan tata lahan dan wilayah dalam kurun 10 hingga 20 tahun terakhir, hal ini tidak menutupkan kemungkinan menjadi penyebab banjir. Sehingga perlu dilakukan kajian lahan dan wilayah secara menyeluruh," ujar Agung Supriadi.
Selain itu, banjir terjadi juga akibat adanya air kiriman dari bukit atau dataran tinggi di sekitar jalan. Debit air kiriman dari wilayah bukit itu tidak mampu ditampung meski sudah dibangun saluran air di tepian jalan.
“Faktor lainnya karena intensitas hujan yang tinggi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pembangunan jembatan baru disekitar area tersebut dinilai bukan menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir. Namun demikian, perlu dilakukan kajian lebih dalam terkait hal itu dengan melibatkan pihak terkait.
"Perlu koordinasi dengan semua pihak dan pemangku kebijakan dari Kabupaten Tuban, provinsi, dan pusat,” tuturnya.
Seperti diketahui bersama, hujan deras yang mengguyur wilayah Tuban beberapa hari terakhira menyebabkan jalan Pantura Kabupaten Tuban tepatnya di Desa Gesing dan Tunah, Kecamatan Semanding terendam banjr. Tak hanya sekali, luberan air dari wilayah pegunungan itu sudah terjadi berulang kali.
Banjir yang terjadi mengharuskan kendaraan yang melintas berjalan merayap. Bahkan, sejumlah pengendara sepeda motor mogok karena terendam air. Ban motor dan mobil tampak terendam ketika melintas jalan tersebut. (wan/ns)