Jangkau Minat Baca Warga Pacitan, Disperpusip Jatim Gercep Layanan Desa, Sekolah hingga Lapas
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Jatim, Tiat S. Suwardi mengatakan, dalam melakukan layanan perpustakaan bagi masyarakat di Kabupaten Pacitan, pihaknya melakukan layanan di tiga lokasi plus satu bimbingan perpustakaan.
Surabaya, HB.net - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Jatim terus berupaya memberikan layanan inovatif kepada pemustaka di wilayahnya. Tak hanya layanan statis bagi pemustaka di lembaganya, layanan ekstensi juga terus dilakukan.
Setelah melakukan paket pinjam antar (Pintar) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Sidoarjo beberapa saat lalu, kini Disperpusip Jatim juga melakukan program Layanan Terpadu Perpustakaan Desa/Sekolah (LTPD/LTPS) hingga layanan di rumah tahanan (Rutan) maupun Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Kabupaten Pacitan, Kamis (24/8).
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Jatim, Tiat S. Suwardi mengatakan, dalam melakukan layanan perpustakaan bagi masyarakat di Kabupaten Pacitan, pihaknya melakukan layanan di tiga lokasi plus satu bimbingan perpustakaan. Pertama melakukan layanan perpustakaan di Perpustakaan Desa (Perpusdes) "Puji Mulya" di Desa Katipugal Kab. Pacitan. Kedua, di SMAN 1 Kabupaten Pacitan, dan ketiga di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Kabupaten Pacitan.
"Satu lagi kami juga melakukan bimbingan perpustakaan di SMKN 2 Kabupaten Pacitan," katanya.
Dalam memberikan layanan LTPD/LTPS, pihaknya memberikan bantuan peminjaman koleksi buku masing-masing sebanyak 150 buku. Buku yang dipinjamkan jenisnya bervariasi.
"Buku-buku itu jenisnya yang sesuai request juga ada yang kita pilihkan sesuai jenis yang banyak diminati," terangnya.
Peminjaman buku itu sendiri, sebut Tiat, dilakukan secara periodik. Untuk paket LTPD/LTPS/Rutan/Lapas dilakukan pergantian buku setiap tiga bulan sekali.
"Kalau untuk paket pintar atau pinjam antar di rutan dan lapas dilakukan setiap 6 bulan sekali," jelasnya.
Masih menurut Tiat, program ini penting dilakukan untuk menjangkau masyarakat yang ada di daerah di Jatim. Tujuannya tidak lain agar minat baca masyarakat semakin tumbuh dan meningkat.
"Apalagi saat ini minat baca masyarakat di Jatim terus meningkat. Dari data yang ada bahwa tingkat gemar membaca atau TGM masyarakat Jatim tahun 2022 naik sebesar 68,54 jika dibandingkan tahun 2021 sebesar 64,20," katanya.
"Jumlah itu tinggi jika dibanding nasional yang hanya mencapai 63,96 saja," imbuh Tiat.
Khusus untuk layanan ekstensi berupa paket LTPD/LTPS/Rutan/Lapas, pihaknya masih melakukan di 3 daerah dengan 3 sasaran. Pertama di Kabupaten Pacitan, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Ngawi. Kedepan akan dilanjutkan di beberapa kabupaten/kota lainnya di Jatim.
"Setiap kabupaten dilakukan layanan di tiga lokasi. Yakni di sekolah, desa serta rutan maupun lapas. Kalau untuk paket pintar dilakukan layanan di 28 lokasi di seluruh Jatim," sebutnya.
Meski dinilai masih belum bisa menjangkau secara luas, Disperpusip Jatim akan terus melakukan berbagai inovasi dalam memberikan layanan perpustakaan kepada masyarakat. Tidak hanya layanan statis saja, layanan ekstensi dan berbagai inovasi lainnya akan terus digencarkan.
"Kami berharap, apa yang sudah kita lakukan di daerah ini bisa ditindaklanjuti oleh dinas perpustakaan di setiap daerah. Ibaratnya kami hanya memberikan stimulus," ujarnya.
Untuk layanan ekstensi, pihaknya juga memberikan layanan berupa mobil perpustakaan keliling (MPK). Layanan ini juga diberlakukan secara periodik di beberapa sekolah dan tempat strategis lainnya.
"Berbagai inovasi-inovasi yang terus kita kembangkan, seperti layanan pinjam buku lewat drive thru, co-working space, layanan anak," ujarnya.
Termasuk juga layanan seputar naskah kuno. Namanya berupa Pojok Pusaka Nusantara dan Khasanah Naskah Kuno dan Repositori (Khas) Jatim.
"Kami juga memberikan layanan kepada para pemustaka yang menikmati buku digital. Mereka bisa mengakses aplikasi bernama djatim," katanya.
Untuk akses buku digital, para pemustaka juga bisa memanfaatkan gazebo literasi yang ada di Kantor Disperpusip Jatim. Mereka bisa bersantai sembari membaca buku digital di aplikasi djatim.
Disperpusip Jatim juga mengembangkan program lain berupa dongeng online (dolen), bahasa (bahas apa saja), library online (laron), seneng sinau literasi (sensasi), dan tour literasi perpustakaan (tulip). Termasuk layanan perpustakaan bagi para disabilitas.
"Apalagi kami sedang membangun layanan perpustakaan khusus dengan melengkapi semua sarana dan prasarana bagi para pemustaka disabilitas," jelasnya.
Sementara itu, dengan diberikannya layanan LTPD/LTPS/Rutan/Lapas, pihak SMAN 1 Kabupaten Pacitan menyampaikan terima kasih. Pihaknya berharap, bantuan peminjaman koleksi buku yang diberikan Disperpusip Jatim dapat terus dilakukan di sekolahannya.
"Kami sangat berterima kasih dan terbantu atas koleksi bukunya. Apalagi anak-anak senang dengan buku koleksi utamanya jenis novel dan fiksi. Itu yang disukai siswa. Ada sekitar 70 sampai 80 persen suka jenis itu," kata Pustakawan SMN1 Pacitan, Yunita Ratnasari.
Sama halnya pengurus SMAN 1 Kabupaten Pacitan. Petugas Rutan Kelas IIB Kabupaten Pacitan juga menyampaikan hal yang sama.
"Kebanyakan para warga binaan yang orang tua cocok jenis buku tanam. Kalau yang anak muda sejenis novel. Tapi yang pasti semua termanfaatkan dan kami berterima kasih sekali," kata Kasubsi Layanan Rutan Kelas IIB Kabupaten Pacitan, Nurkholis.
Tidak jauh beda dengan pengurus di kedua lokasi tersebut. Pengurus Perpustakaan Desa (Perpusdes) "Puji Mulya" Desa Katipugal Kab. Pacitan pun menyampaikan hal yang sama. Kendati minat masyarakat di desanya dinilai masih dinilai kurang, tetapi bantuan peminjaman buku yang diberikan dapat termanfaatkan bagi ibu-ibu di wilayahnya.
"Insyaalllah, nanti kalau sudah boyongan di tempat baru numpang di kantor desa yang baru, buku-buku tersebut dapat semakin termanfaatkan," kata salah satu pengurus layanan Perpusdes "Puji Mulya" Desa Katipugal Kabupaten Pacitan, Nining Setyaningsih. (mid/ns)