Jelang Bulan Ramadan, Khofifah Ajak Asah Kesalehan Sosial

"Saat ini sudah dekat bulan Ramadan. Saya ingin katakan, betapa kesalehan sosial sangat penting. Maka mari kesalehan sosial terus kita asah dengan zakat, infak dan shodaqah  serta  mempererat silaturahmi,"ujar Gubernur.

Jelang Bulan Ramadan, Khofifah Ajak Asah Kesalehan Sosial

Tuban, HB.net - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan masyarakat untuk mengasah kesalehan sosial lewat keseimbangan antara hablumminallah dan hablumminannas jelang bulan Ramadan 1443 Hijriah.

"Saat ini sudah dekat bulan Ramadan. Saya ingin katakan, betapa kesalehan sosial sangat penting. Maka mari kesalehan sosial terus kita asah dengan zakat, infak dan shodaqah  serta  mempererat silaturahmi. Upaya itu akan memberikan keseimbangan antara hablumminallah dan hablumminannas," ujar Khofifah saat meresmikan Cafe and Resto Raka Roja milik Anggota DPRD Provinsi Jatim Agung Supriyanto, di Tuban, Senin (28/3).

Gubernur Khofifah lalu menceritakan perjalanan-perjalanan yang dilakukannya bersama Presiden RI Ke-4, Abdurrahman Wahid. Menurutnya, Gus Dur sangat konsisten dalam mencontohkan pengamalan kesalehan sosial dalam perjalanan hidup beliau.

"Saya bisa merasakan nafas keilmuan dan nafas kesalehan sosial luar biasa dari Gus Dur dari perjalanan-perjalanan dimana saya sering mengikuti sejak tahun 1992. Sering sekali ada yang rawuh ke beliau untuk minta dibantu secara keuangan. Biasanya, beliau akan memberi berapa pun yang ada di kantong beliau," kenangnya.

Menurut Khofifah apa yang dilakukan Gus Dur adalah cara beliau  merawat ummat. Yang juga selalu diikuti dengan penuh kasih dan berbagi.

"Jadi memang benar, merawat ummat harus dikuati dengan layanan kesejahteraan. Saya kira itulah yang sedang dilakukan oleh Pak Agung dengan pembukaan cafe ini. Yang mana, Pak Agung berusaha memajukan ekonomi keluarga maupun rakyat," tuturnya.

Lebih jauh, Khofifah menjelaskan bahwa Grand Opening Raka Roja dapat menjadi peluang lapangan kerja baru untuk masyarakat khususnya UMKM di tengah krisis pandemi Covid-19. Mengingat, banyak produsen dari sektor makanan dan minuman (mamin) yang berkesempatan mendapat market baru.

"Ini menjadi bagian yang harus terus kita dorong. Bagaimana UMKM akan dapat terus berkembang. Kita bisa bayangkan, pasti akan ada tenaga kerja yang terekrut dan akan ada jejaring-jejaring makanan minuman (mamin) yang juga akan mendapatkan market baru," jelasnya.

Menurut mantan Menteri Sosial RI itu, hal tersebut penting sebab UMKM berkontribusi pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim sebanyak 57,25%. Terlebih, Presiden Joko Widodo juga memberikan arahan terkait Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia.  (dev/wan/ns)