Kakanwil Kemenag Jatim Tutup Bimtek PPIH

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Timur (Jatim) Akhmad Sruji Bahtiar mengatakan bahwa menjadi seorang petugas haji berarti harus memiliki karakter untuk menjadi pembina dan pelindung para jemaah haji.

Kakanwil Kemenag Jatim Tutup Bimtek PPIH
Kakanwil Kemenag Jatim menutup Bimtek PPIH Kloter Terintegrasi Embarkasi Surabaya Tahun 2025.

Surabaya, HB.net - Bimbingan Teknis (Bimtek) PPIH Kloter Terintegrasi Embarkasi Surabaya Tahun 2025 resmi ditutup pada Rabu (19/3/2025). Bimtek ditutup setelah digelar selama 5 hari mulai Sabtu (15/03/2025) pekan lalu di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Timur (Jatim) Akhmad Sruji Bahtiar mengatakan bahwa menjadi seorang petugas haji berarti harus memiliki karakter untuk menjadi pembina dan pelindung para jemaah haji.

“Saya yakin Bapak/Ibu mampu tentunya harus dibarengi dengan doa karena pada hakikatnya manusia tidak punya kekuasaan, kekuatan, maupun kemampuan melainkan diiringi berdoa kepada Allah SWT,” tuturnya.

Ia menjelaskan, petugas haji harus bertaaruf dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai petugas haji. Lebih lanjut ia menegaskan bahwa taaruf bukan hanya secara fisik atau jasadiyah tetapi juga secara nafsiyah atau jiwa.

“Sebagai petugas, Bapak/Ibu jangan hanya sekedar tahu jemaahnya tetapi harus dapat melebur dan dekat dengan jemaah. Jangan merasa jaim (jaga image). Status anda adalah pelayan. Abaikan jabatan atau status sosial anda,” tegasnya.

Dengan melakukan taaruf nafsiyah, lanjut Ahmad Sruji, para petugas haji akan melaksanakan tanggung jawabnya dengan optimal karena merasa diawasi Allah SWT. “Sah atau tidak hajinya para jemaah, itu juga menjadi tanggung jawab Bapak/Ibu petugas,” lanjutnya.

Selain dapat bertaaruf dengan tugas-tugasnya, petugas haji harus memiliki sikap taawun, yaitu siap memberikan pertolongan tanpa membeda-bedakan jemaah.

“Jangan hanya jemaah yang cantik saja atau yang sehat yang ditolong. Jemaah yang lansia, yang disabilitas, semua kita bantu tanpa membeda-bedakan,” terangnya.

Yang tidak kalah pentingnya, Ahmad Sruji menambahkan, untuk dapat menjadi petugas haji yang baik maka ia harus memiliki sikap takalluf. Yaitu, memaksa dirinya untuk senantiasa dapat menolong dan melayani jemaah dalam berbagai situasi dan kondisi.

Terakhir, ia berharap dengan mengikuti bimtek, para petugas semakin siap lahir batin dalam melayani jemaah. “Sabar dan senyum dalam melayani jemaah. Insyaallah itu akan menebarkan energi positif kepada para jemaah,” pungkasnya. (ari/diy)