Kelebihan Kapasitas jadi Pemicu Ambruknya Jembatan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Hengki Cahyo Saputra menegaskan, penyebab ambruknya jembatan gantung tersebut dikarenakan overload. Sebab pada saat kejadian tersebut, banyak siswa SMPN 1 Pajarakan melakukan jalan santai.
Probolinggo, HB.net - Meski kepolisian masih melakukan pendalaman atas ambruknya jembatan gantung yang berada di Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan. Namun, Pemkab Probolinggo memastikan jika penyebab ambruknya jembatan gantung yang sudah 20 tahun lalu dibangun dikarenakan overload atau over kapasitas.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Hengki Cahyo Saputra menegaskan, penyebab ambruknya jembatan gantung tersebut dikarenakan overload. Sebab pada saat kejadian tersebut, banyak siswa SMPN 1 Pajarakan melakukan jalan santai.
“Ketika berada di atas jembatan, siswa tersebut berkumpul serta menggoyang-goyangkan jembatan. Karena overload, akhirnya angker atau cantolan pemberat jembatan yang ada di ujung itu patah,” katanya, Jumat (09/09/2022).
“Jika beban 1,8 ton itu di tengah-tengah jaraknya dengan bentang 20 meter, 10 meter dibagi kanan kiri, hampir kurang lebih 3,6 ton dalam watu bersamaan. Kalau itu ditambah dengan goyangan bisa-bisa bebannya 7 sampai 10 ton. Makanya jembatan tidak mampu dan ambruk karena overload. Memang kalau jembatan gantung biasanya yang lewat berjalan statis, kalau diam tentunya akan menambah beban pada jembatan,” jelasnya.
Akibat ambruknya jembatan gantung tersebut, kondisi jembatan di sisi timur sungai pondasi dan balok poer serta pilon jatuh ke sungai. Sementara sisi barat sungai, besi angker putus.
“Untuk penanganan masih dilakukan asesmen di lapangan oleh Dinas PUPR. Untuk pembenahan nanti masih dirapatkan dengan BPBD. Sebab bencana leading sektornya BPBD. Harapannya, dalam waktu dekat itu sudah bisa dilakukan pembenahan untuk penggantian,” terangnya.
Sebagai bentuk antisipasi kejadian serupa, Hengki mengaku akan melakukan asesmen untuk jembatan-jembatan gantung yang lain yang ada di Kabupaten Probolinggo. Jika memang dari asesmen terdeteksi awal harus ada perbaikan, maka akan segera dilakukan perbaikan. (ndi/diy)