Ketua Bawaslu Surabaya Bantah Aniaya Kekasihnya
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Surabaya Novli Bernado Thyssen (46) membantah melakukan pemukulan terhadap kekasihnya, Elly Dianawati (26).
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Surabaya Novli Bernado Thyssen (46) membantah melakukan pemukulan terhadap kekasihnya, Elly Dianawati (26). Warga Jalan Manukan Lor ini angkat bicara tetang kasus yang membelitnya. Pihaknya memberikan keterangan pada Jumat (26/9) pukul 19.00 WIB.
Novli mengatakan, dirinya tidak melakukan pemukulan kepada kekasihnya yang dikenal 2 tahun lalu. Menurutnya, korban perempuan asal Kelurahan Banjaran, Kecamatan Driyorejo, Gresik, ini mengalami memar di wajah karena melakukan pemukulan terhadap wajahnya sendiri.
Hal itu yang diungkapkan kepada para awak media. “Saya tidak pernah melakukan pemukulan ke wajahnya (ED). Dia tidak mau turun dalam mobil hingga muntah karena mabuk minuman keras. Karena tidak mau saya tinggal, sehingga dia kalap dan memukul wajahnya sendiri,” ujarnya, Jumat (26/9).
Novli menceritakan, kejadian itu bermula saat dia keluar dengan Elly Dianawati pada Kamis (11/7) dini hari. Lalu, dia diajak nonton bareng (nobar) sepak bola oleh temanya di kafe Jalan Tegalsari. “Saat di cafe itu ternyata Elly sudah ditunggu teman-temannya dan berpesta miras dan juga ternyata tidak ada nobar di cafe itu,” tambahnya.
Dari kondisi Elly yang telah mabuk berat karena terpengaruh alcohol, kemudian Novli memaksanya untuk pulang sekitar pukul 03.00 WIB. "ED minum (alkohol) banyak. Saya berusaha ingatkan, tapi marah. Saya dijendul (digerakan) kepala saya. Ada saksi, karena situasi tidak terkendali, saya ajak pulang," jelas Novli.
Sesampainya di depan pagar rumah kos kosan, Elly tidak inggin turun dari mobil Novli. "Ketika sudah sampai, enggak mau turun lalu pukul dirinya sendiri, dan bilang lebih baik aku mati daripada kamu tinggal. Saya mencoba menenangkan setelah dia pukul dirinya sendiri," tambah Novli.
Pada hari berikutnya, yaitu Jumat (11/7) malam, Novli mengetahui kekasihnya Elly keluar dengan seorang pria. Karena merasa dikhianati sehingga Novli memutuskan menutup semua komunikasi dengan pelapor.
Pada Senin (15/7) lalu, Elly melaporkan ke Polrestabes Surabaya atas tuduhan penganiayaan. Dari laporan tersebut, pihak Polrestabes Surabaya sempat melakukan pemangilan kepda Novli pada bulan Agustus 2024. Namun dirinya tidak hadir.
“Memang saya pernah dipanggil pada bulan Agustus namun saya tidak hadir karena masih sibuk bekerja. Namun saya akan tetap menaati proses hukum yang tengah berjalan, dengan memenuhi panggilan polisi. Tapi saya tetap tidak melakukan tindakan kekerasan kepada si Elly,” tutupnya.
Sementara itu, Elly Dianawati angkat bicara, Jumat (26/9) malam Terkait luka yang ada di wajahnya adalah akibat memukul dirinya sendiri, sesuai keterangan Novli Bernado Thyssen itu tidak benar.
“Kok aneh ya saya harus memukul wajah saya sendiri. Saya belum gila, dan bila dia menuduh saya bersama pria lain dan dipukul pria lain, kenapa saya melaporkan dia (Novli Bernado Thyssen) kenapa tidak melaporkan pria yang sesuai tuduhan dia?,” kesal Elly.
Juga diutarakan oleh Elly bahwa pihaknya sudah semaksimal mungkin mencari keadilan dari apa yang dialaminya. “Saya ini korban tapi kenapa dia ( Novli Bernado Thyssen) malah memutarbalikan keadaan. Saya sudah capek sebenarnya. Saya gak mau ribet, dan saya paham akan sulit bila berhadapan dengan pejabat,” tutupnya.(yan/rd)