KKN Menjadi Upaya Penuntas Kemiskinan
Luthfiyah Nurlaela menyampaikan, yang dilakukan Jember, sangat relevan dan telah sesuai dengan salah satu intruksi presiden mengenai penanganan kemiskinan di Indonesia.
Jember, HB.net - Universitas Membangun Desa (UMD) memberangkatkan mahasiswa melakui program Kuliah Kerja Nyata (KKN), Sabtu (23/07/2022), Kepala Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kemendes PDTT RI, Luthfiyah Nurlaela, hadir dalam pengarahan sebelum penerjunan KKN Tematik UMD yang dilakukan secara kolaboratif oleh perguruan tinggi se- Jember.
Luthfiyah Nurlaela menyampaikan, yang dilakukan Jember, sangat relevan dan telah sesuai dengan salah satu intruksi presiden mengenai penanganan kemiskinan di Indonesia. Sehingga diperlukan keterpaduan sinergi program kerjasama antar-kementerian dan lembaga, maupun pemerintah daerah dengan mengoptimalkan dan mendayagunakan pelibatan perguruan tinggi, serta pemangku kepentingan lainnya.
Mngenai kehendak target presiden yang ingin menghapus kemiskinan di akhir periodenya. “Adik- adik mungkin juga sudah tahu bahwa presiden kita menargetkan pada 2024, Indonesia tidak lagi ada kemiskinan ekstrem atau nol kemiskinan ekstrem," terangnya dihadapan mahasiswa UMD.
Luthfi juga menyampaikan, tugas kementeriannya yang ia nilai relevan dengan apa yang akan dilaksanakan mahasiswa dalam KKN tematikUMD ini, mengenai pendataan kemiskinan berbasis teknologi informasi dan teknologi. Hal itu ia kaitkan dengan data SDG's (Sustainable Development Goals) yang dikerjakan oleh kementerian.
Apa yang dilakukan mahasiswa KKN nantinya, juga dapat menjadi solusi atas problem utama dalam penanganan kemiskinan. Sebab, data yang bisa didapat dan dirangkum oleh mahasiswa, nantinya juga dapat dijadikan data pembanding dan alat validasi yang bisa digunakan kementerian.
"Tentunya ada strategi dalam penanganan warga miskin ekstrem, antara lain memupus kemiskinan ekstrem menjadi nol persen dilakukan pada level desa berbasis data mikro. Dan untuk itu, salah satu tujuan utama adik- adik diterjunkan,” jelasnya.
Problem utama penanganan kemiskinan terletak pada masalah ketepatan data. Agar strategi akan bisa berjalan, maka tahapan penanganannya adalah melakukan validitas datanya terlebih dahulu dengan cara pemetaan awal dengan mengecek hasil pendataan SDG's desa yang dimutakhirkan dengan data lapang. Sedangkan dalam tahapan tindak lanjut dari data, hal tersebut melalui proses usulan.
"Dan tindak lanjut penanganan dapat diusulkan melalui kelompok-kelompok peduli atau posyandu kesejahteraan yang dikembangkan pada kantong kemiskinan ekstrem," pungkasnya. (yud/bil/diy)