Kominfo Luncurkan Kurikulum & Literasi Digital
Menkominfo Johnny G Plate menjelaskan, adanya pandemik Covid-19 mendorong masyarakat dunia termasuk Indonesia untuk bermigrasi dari ruang fisik ke ruang-ruang digital.
Surabaya, HB.net - Serentak di lima kota (Surabaya, Tangerang Selatan, Aceh, Yogyakarta, dan Lampung), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan Kurikulum & Modul Literasi Digital, Jumat (16/4/2021).
Selain Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, hadir pula Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Dirjen Aptika Kominfo Semuel A. Pangerapan, Ketua Umum Siberkreasi Yosi Mokalu, serta Nicholas Saputra.
Menkominfo Johnny G Plate menjelaskan, adanya pandemik Covid-19 mendorong masyarakat dunia termasuk Indonesia untuk bermigrasi dari ruang fisik ke ruang-ruang digital. Menkominfo menilai literasi digital semakin penting untuk dipahami masyarakat secara luas agar bisa memanfaatkan teknologi informasi dengan baik dan maksimal .
“Kominfo mencanangkan untuk melakukan literasi digital kepada 12,4 juta rakyat, di 34 provinsi, dan 514 kabupaten. Ini merupakan satu gerakan besar. Ada empat kurikulum, yaitu berbudaya digital, etika digital, kecakapan digital, dan keamanan digital,”ujar Johnny G Plate saat memberi sambutan di Grand City Ballroom, Surabaya.
Kominfo bersama mitra jejaring GNLD Siberkreasi juga telah menyusun sebuah Peta Jalan Literasi Digital untuk periode 2021 - 2024 sebagai upaya mendorong pengembangan ilmu pengetahuan masyarakat di bidang TIK dan digital, serta mendorong tingkat kecakapan transformasi digital dalam pemanfaatan teknologi baru.
Di dalam peta jalan ini dirumuskan empat kerangka dalam menyusun kurikulum literasi digital, yaitu: Digital Skills, Digital Safety, Digital Ethics, dan Digital Culture. Selain itu, tiga kerangka dalam menyusun program untuk 3 komponen masyarakat, yaitu: Digital Society, Digital Economy, dan Digital Government.
Kerangka ini kemudian diturunkan menjadi program literasi digital yang bertujuan membuat masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi dan media digital di tingkat dasar, madya, dan mahir, serta tidak melupakan juga kelas literasi digital untuk masyarakat inklusif.
Menkominfo Johnny G Plate juga menjelaskan, dalam rangka mendukung transformasi digital di semua lini, perlu adanya infrastruktur yang memadai. Ia membeberkan, pada 2023 Indonesia akan meluncurkan satu satelit bernama Satria 1 dengan kapasitas 150 gigabyte per detik yang akan mendukung akses internet di seluruh Indonesia. Ia juga berharap bisa menyelesaikan target di akhir 2022, seluruh desa dan kelurahan di Indonesia bisa terlayani sinyal 4G.
“Harus bisa membangun masyarakat digital, ekonomi digital, serta pemerintahan digital. Kominfo terus berupaya menyiapkan sarana dan prasarana dari yang paling hulu hingga ke hilir untuk mempercepat akselerasi transformasi digital,”jelasnya.
Sektor UMKM juga menjadi target utama untuk bisa melakukan transformasi digital. Menurut Johnny, hingga hari ini ada 11 juta pelaku UMKM yang sudah on board di marketplace. Ia menargetkan, di akhir 2024 sebanyak 30 juta UMKM sudah bisa masuk semua dan memanfaatkan teknologi digital dalam menjalankan usahanya.
“Bangsa kita bangsa besar. Kita harapkan bisa tumbuh juga secara besar. Saya berharap setidaknya dalam empat tahun ke depan, kita bisa melakukan literasi digital kepada 100 juta rakyat Indonesia untuk memasuki era transformasi digital,”pungkasnya.
Sementara itu Gubernur Jatim mengatakan, Mudah-mudahan grand launching ini akan menuai banyak Borders dikalangan masyarakat luas terutama yang hadir secara virtual, dari Jogja, Lampung, Aceh, Tangerang Selatan, kami bahagia sekali, bahwa pak Mentri mengambil keputusan untuk launching di Surabaya.
"Kami berharap bahwa seluruh proses ini bisa menuai percepatan dan akselerasi yang bisa memberikan signifikansi dari seluruh proses yang kita lakukan," ungkap Gubernur. (dev/ns)