Komplotan Bobol Rumah Mewah Beraksi di 3 Kota
Penangkapan 5 pelaku pembobolan rumah mewah di TKP Perumahan Puri Galaxy Court Cluster Palm dan Jasmin, digelar oleh Satreskrim Polrestabes Surabaya, Jumat (17/11).
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Penangkapan 5 pelaku pembobolan rumah mewah di TKP Perumahan Puri Galaxy Court Cluster Palm dan Jasmin, digelar oleh Satreskrim Polrestabes Surabaya, Jumat (17/11).
Pelaku adalah Brata Kandawiaji dan Faisal Tanjung, warga Jalan Jambu Blok E, Perum Pondok Candra, Waru, Sidoarjo. Sedangkan tiga pelaku lainnya asal Surabaya, yaitu Hendra, Juni Alamsyah, dan Edi Iskandar.
Dalam jumpa pers yang digelar di lapangan A Polrestabes Surabaya, selain 5 pelaku, polisi menyertakan barang bukti hasil kejahatan. Komplotan pelaku pembobolan rumah ini merupakan jaringan aksi kriminal di wilayah Bandung, Surabaya, dan Sidoarjo.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono bersama Kanit Resmob AKP Jhoson Sianturi dan Kanit Reskrim Polsek Sukolilo Ipda Aan Dwi, memberikan keterangan terkait penangkapan dan pengembagan 5 pelaku pembobolan rumah.
“Dari 5 pelaku ini merupakan spesialis pembobolan rumah di wilayah perumahan elite dan biasa beraksi di Bandung, Surabaya, dan Sidoarjo. Sebelum melakukan eksekusi pembobolan, salah satu pelaku mempunyai peran mengamati rumah target dengan berpura pura sebagai pengemudi ojol warna hijau,” ujar Hendro Sukmono.
Satu pelaku berpura-pura sebagai pengemudi ojol dengan tujuan mengamati sekitar. Apakah rumah korban pembobolan dipastikan kosong. Setelah dipastikan kosong, pada saat itu juga menghubungi beberapa teman pelaku untuk melakukan eksekusi.
Akses masuk ke wilayah Perumahan Puri Galaxy Court Sukolilo tergolong keamanan ketat. Bagi tiap yang masuk ke wilayah harus mempunyai kartu tanda pengenal yang berfungsi untuk membuka pintu portal jalan masuk. Namun pada saat itu, pintu portal jalan masuk megalami kerusakan. Diduga keamanan sekuriti lengah.
“Sebenarnya kalau keamanan di Perumahan Puri Galaxy Court Sukolilo cukup baik. Namun karena ada kerusakan mesin portal sehingga pelaku memanfaatkan. Saat melewati pintu masuk, para pelaku menyapa akrab sekuriti seolah-olah adalah warga sekitar. Kalau standar penjagaan harusnya sekuriti juga dilihat adanya stiker tanda penghuni perumahan yang tertempel di kaca depan, namun lengah,” ujar kanitreskrim Polsek Sukolilo selaku wilayah hukum setempat.
“Kalau pemeriksaan kepada para sekuriti yang pada saat kejadian sedang berjaga, nantinya akan kami lalukan pemeriksaan. Namun bila ada keterlibatan orang dalam yang ikut berperan melancarkan aksi perampokan, tidak ada,” tambah Hendro Sukmono. (yan/rd)