Kunjungi Anak Difabel di Kota Batu, Menteri PPPA Teteskan Air Mata
KOTA BATU, HARIAN BANGSA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati melakukan kunjungan kerja ke Kota Batu, Kamis (27/2). Lokasi pertama, Menteri PPPA mengunjungi Kampung Ramah Anak Desa Punten, Kecamatan Bumiaji dan lokasi kedua di Desa Ramah Anak Difabel di Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
Ikut mendampingi Menteri PPPA, Deputi Perlindungan Anak (PA) Kementerian PPPA di Desa Punten, Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait, Wakil Walikota Batu Ir.H.Punjul Santoso, anggota Forkopimda, kepada OPD di lingkungan Pemkot Batu, Muspika Kecamatan Bumiaji, dan Perangkat Desa Punten.
Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati bersama Wakil Walikota Batu, Ketua Komnas PA dan rombongan berfoto bersama di area Bring Rahardjo, Desa Ramah Anak dan Difabel Junrejo, Kecamatan Junrejo. foto: Humas
Kedatangan Menteri PPPA ke kampung ramah anak Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, mendapat sambutan hangat sekitar 100 anak yang tergabung dalam Forum Anak Angkasa Junior Desa Punten dan anggota Karang Taruna Angkasa Desa Punten.
Dalam sambutannya, Kades Punten Hening Trisuno mengatakan, kampung ramah anak Desa Punten ini berdiri tahun 2018. Di kampung ramah anak ini, kata dia, disediakan area belajar, alat bermain dan permainan tradisional. Ia juga menyebutkan, di wilayahnya juga sudah terbentuk Forum Anak sekitar tahun 2013.
Di forum ini, anak-anak belajar bersama, olahraga, bermain, belajar seni tradisional. kesenian. Dengan adanya forum ini, anak-anak fokus berada di tempat ini untuk belajar dan bermain sehingga ketergantungan mereka pada gadget berkurang. Ia juga menyebut jika Forum Anak Angkasa Junior mampu mengukir prestasi di tingkat Kota, bahkan tingkat nasional sebagai Forum Anak terinspiratif.
Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati bersama Wakil Walikota Batu Ir. H. Punjul Santoso dan rombongan meninjau kolam ikan tombro khas Punten yang dikelola Forum Anak Angkasa Junior Desa Punten, Kamis (27/2). Foto: Humas
Di kampung ini ada tiga kegiatan yang dilakukan anak-anak mulai pojok literasi, pojok kreasi, dan budidaya ikan tombro khas Desa Punten. Yang menarik, di kampung ini warga dilarang merokok sembarangan dan dilarang menyalakan televisi mulai pukul 18.00 hingga pukul 20.00 WIB dengan maksud agar orang tua fokus mendampingi anak-anaknya belajar.
Arist Merdeka Sirait, Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak mengapresiasi upaya masyarakat Desa Punten yang telah ‘menyulap’ kampungnya menjadi kampung ramah anak dan terbentuknya forum anak. Pihaknya berharap ini akan menjadi pilot projek agar ditiru daerah lainnya di Indnesia. “Kami berharap Kampung Ramah Anak Desa Punten ini akan menjadi percontohan daerah lain di Indonesia,”harapnya.
Sedangkan Wakil Walikota Batu Ir. H. Punjul Santoso mengatakan, Pemkot Batu berkomitmen memberikan perlindungan kepada anak-anak di Kota Batu demi tumbuh dan berkembangnya mereka menjadi generasi yang berguna bagi bangsa dan negara. Punjul berharap, Kampung Ramah Anak Desa Punten menginspirasi desa lainnya di Kota Batu untuk melakukan hal yang sama dan bisa berprestasi seperti di Desa Punten.
Secara terpisah, Menteri PPPA mengatakan, keberadaan kampung ramah anak ini merupakan upaya bersama bagaimana kita memberikan perlindungan kepada anak-anak melalui kearifan lokal di daerah. Pihaknya mengaku prihatin munculnya beberapa kasus kekerasan dan perundungan di tanah air akhir-akhir ini.
Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati bersama Wakil Walikota Batu Ir. H. Punjul Santoso dan rombongan saat singgah di Kampung Ramah Anak di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kamis (27/2). Foto: Humas
“Kampung ramah anak ini bisa menjadi inspirasi bagaimana mengelola anak-anak yang merupakan aset bangsa menjadi lebih baik. Ini merupakan tanggung jawab kita bersama. Kita wajib memenuhi kebutuhan dasar mereka untuk hidup, tumbuh kembang, dan melindungi mereka dari kekerasan dan HAM,”ujar Menteri.
Kementerian PPPA mengapresiasi apa yang dilakukan Pemerintah Desa Punten terkait kampung ramah anak ini. Ia memuji partisipasi masyarakat dalam kegiatan ini cukup tinggi. Terbukti, masyarakat rela membuka pintu rumahnya untuk digunakan anak untuk berkegiatan.
“Ini bukti nyata bahwa mendidik anak-anak bukan hanya menjadi tanggung jawab orang tua tetapi tanggungjawab kita bersama,”terangnya. Pada kesempatan itu, Menteri PPPA juga memberikan bantuan tas dan buku bagi 100 peserta Forum Anak Angkasa Junior yang terdiri dari anak TK dan SD.
Sementara itu, dalam kunjungannya ke Desa Ramah Anak Difabel, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Menteri PPPA juga disambut hangat anggota Forum Anak Arjuno Desa Junrejo dan anak-anak difabel di objek wisata Bring Rahardjo. Ibu Menteri sempat meneteskan air mata saat menyaksikan anak-anak difabel secara bergantian membacakan puisi berjudul ‘Masih Bersyukur’.
Kades Junrejo, Andi Faisal Hasan mengatakan, Forum Anak Arjuno memiliki kelebihan dibanding forum anak lainnya karena di dalam forum ini terdapat puluhan anak difabel. Yang membanggakan, anggota forum anak Arjuno mau berbaur dengan mereka yang menyandang status anak difabel. “Tidak ada perbedaan. Semua anak-anak dalam forum ini memiliki hak yang sama untuk tumbuh bersama menikmati masa anak-anak dengan nyaman tanpa perbedaan,’’ ungkap Andi Faisal Hasan. (asa/ns)