Labfor Polda Jatim Terkendala Periksa Gudang Tiner Kalianak
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim bersama Unit Tim Identifikasi Polres Pelabuhan Tanjung Perak mendatangi gudang tiner yang terbakar di Jalan Kalianak 55 Madya, Rabu (20/12).
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim bersama Unit Tim Identifikasi Polres Pelabuhan Tanjung Perak mendatangi gudang tiner yang terbakar di Jalan Kalianak 55 Madya, Rabu (20/12).
Pemeriksaan bertujuan untuk bisa mengungkap penyebab kebakaran. Namun, pemeriksaan urung dilakukan karena saksi kejadian dianggap masih kurang. Berdasarkan pantauan, yang dilakukan pada pukul 10.00 WIB, pihak Labfor Polda Jatim kesulitan mengakses masuk ke dalam gudang tenpat kejadian. Kondisi gudang terkunci dari luar, sehingga petugas harus menunggu pegawai yang membawa kunci.
Berselang setengah jam, dua pegawai gudang tiba di lokasi untuk membuka gerbang. Tim Labfor selanjutnya masuk dan menyebar untuk mengamati kondisi bangunan. Salah satu pegawai gudang, yaitu Sutaji menjelaskan tata ruang gudang untuk membuat sketsa.
Dengan menunjukkan lokasi meja kerja bosnya yang diperkirakan sebagai titik awal api. Sukarji, salah satu pegawai, terlihat memaparkan setiap sudut ruang bangunan. Mulai bagian depan tempat penumpukan drum bekas tiner, area tempat pegawai menuangkan tiner, sampai meja bosnya.
Penjelasan dari Sukarji dirasa kurang dan minimnya saksi. Karena pengakuan pada saat itu tidak berada di dalam gudang saat kejadian. Sedangkan pegawai gudang yang lain, yaitu Kamis, juga mengaku tidak melihat langsung titik api. “Kebetulan saya di pos penjagaan. Tiba-tiba lihat api sudah besar di lantai,” kata Kamis.
Dia spontan berlari keluar untuk menyelamatkan diri. Kamis merasa api yang dilihat mustahil dipadamkan. “Kejadiannya sangat cepat, kalau tidak langsung lari bisa menjadi korban,” akuinya.
Saat dikonfirmasi kepada Kabid Labfor Polda Jawa Timur Kombespol Sodik Pratomo mengatakan, pemeriksaan di lokasi kebakaran gudang tiner CV Rajawali Chemical, Jalan Kalianak 55, Asemrowo, telah digelar. Namun pihaknya mengakui belum bisa mengamankan satu pun benda di area lokasi.
Hal tersebut disebabkan karena lokasi api pertama kebakaran (LAPK) masih tertimbun material reruntuhan bangunan. Pengecekan hanya seputaran titik-titik bangunan yang terbakar. Agar penyebab kebakaran bisa diketahui, pemeriksaan lanjutan segera dilakukan.
Kombespol Sodik Pratomo menegaskan pada Kamis (21/12) pemeriksaan di lokasi kebakaran kembali dilanjutkan. "Untuk waktu pemeriksaan tergantung tingkat kesulitan di lokasi kejadian. Pemeriksaan terhadap gudang tiner yang mudah terbakar membutuhkan kecermatan dan kehati-hatian agar tidak salah ambil barang- bukti. Kami targetkan seminggu ke depan, hasilnya (penyebab kebakaran) dapat diketahui," kata Sodik.
Namun dari pihak petugas Labfor Polda Jatim saat di lokasi kejadian tidak bisa menjelaskan situasi dengan detail. Tim Labfor akhirnya menunda pemeriksaan. Mereka memilih menunggu pegawai lain yang menjadi saksi kejadian. “Informasinya pulang kampung semua. Nggak memungkinkan kalau pemeriksaan diteruskan. Jadi, perlu menunggu dulu sampai yang benar-benar tahu agar situasinya jelas,” kata petugas labfor yang tidak mau menyebutkan nama.
Dalam pemeriksaan awal, kata dia, yang dilakukan sebatas membuat sketsa bangunan. Upaya memastikan jalur kelistrikan tidak berbuah hasil karena pegawai yang ada tidak tahu. “Padahal sangat penting. Lihat saja bangunanannya sudah rusak seperti ini,” ungkapnya. (yan/rd)