Luncurkan Awasi Boyo, Aplikasi Pengawasan Permodalan Koperasi

Puncak peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-77, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meluncurkan aplikasi Awasi Boyo, yakni sistem Pengawasan Koperasi di Suroboyo, di Halaman Balai Kota Surabaya, Sabtu (20/7).

Luncurkan Awasi Boyo, Aplikasi Pengawasan Permodalan Koperasi
Pemkot Surabaya saat meluncurkan aplikasi Awasi Boyo, di Halaman Balai Kota Surabaya.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Puncak peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-77, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meluncurkan aplikasi Awasi Boyo, yakni sistem Pengawasan Koperasi di Suroboyo, di Halaman Balai Kota Surabaya, Sabtu (20/7). Hal ini menjadi salah satu upaya kolaborasi antara pemerintah dengan gerakan koperasi.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati mendampingi Sekretaris Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Arif Rahman Hakim yang turut hadir dalam peluncuran aplikasi Awasi Boyo.

Ia menyampaikan bahwa pada peringatan Hari Koperasi Nasional ke-77, Pemkot Surabaya memperkuat kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM RI terkait pengembangan ekonomi dengan meluncurkan aplikasi Awasi Boyo, yakni bentuk pengawasan terhadap kesehatan koperasi.

“Itu menjadi pemikiran kami, apa yang perlu ditingkatkan untuk menggerakkan ekonomi lagi. Pengawasan-pengawasan, kita banyak menggandeng anak muda. Bahkan kemarin untuk menggerakan ekonomi ada sertifikasi halal dan kita bergerak dengan anak muda Surabaya,” kata Eri.

Ia melanjutkan bawah 40 persen anggaran APBD Kota Surabaya dialokasikan dalam program Padat Karya. Di dalamnya, terdapat warga Kota Pahlawan yang tergabung dalam koperasi. “Kami memiliki forkopimda yang luar biasa, membantu kami menggerakkan koperasi, sehingga uang yang berputar di Surabaya bisa bergerak untuk warga Kota Surabaya, dan mengurangi kemiskinan,” lanjutnya.

Selain itu, pemkot juga terus mendukung pengembangan UMKM di Kota Pahlawan, salah satunya dengan memberikan kemudahan penerbitan NIB (Nomor Induk Berusaha) bagi para pelaku UMKM.

Hingga saat ini, Pemkot Surabaya telah menerbitkan 113.169 NIB bagi para pelaku UMKM di Kota Surabaya, di antaranya 65.070 NIB di sektor perdagangan, 24.561 NIB di sektor perindustrian, dan 23.538 NIB di sektor pariwisata.

Sekretaris Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Arif Rahman Hakim mengatakan, Kementerian Koperasi dan UKM RI berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya sebagai upaya peningkatan kapasitas SDM, dan memanfaatkan akses pembiayaan.

“Jadi kami bermitra, maka saya berharap koperasi bisa terus menatap peluang-peluang dengan bermitra. Supaya usahanya bisa menembus pasar yang lebih luas,” kata Arif Rahman Hakim.

Pada peringatan Hari Koperasi Nasional ke-77, pihaknya mengajak mewujudkan koperasi sebagai suatu ekosistem untuk mengkonsolidasikan, dan mengakselerasi para pelaku UMKM agar mereka bisa tumbuh dan lebih kuat dalam pelaksanaan usaha.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati menyampaikan, aplikasi Awasi Boyo merupakan aplikasi penilaian kesehatan koperasi, dimana aplikasi tersebut telah diintegrasikan dengan pelayanan aplikasi Online Data System (ODS) Koperasi.

“Aplikasi Awasi Boyo untuk pengawasan kita, yang link (terhubung) dengan pusat. Untuk pengawasannya, antara lain dari permodalan, ketertiban koperasi, dan banyak hal yang sudah dilakukan koperasi atau tidak. Itu adalah kriteria koperasi, apakah sehat atau tidak,” pungkasnya. (ari/rd)