Maknai Refleksi 4 Tahun Kepemimpinannya, Minta Dukungan dan Masukan Wartawan

Dalam kegiatan ini pula, Wali Kota Habib Hadi menjelaskan serangkaian kegiatan refleksi dan capaian kinerja selama 4 tahun kepemimpinannya.

Maknai Refleksi 4 Tahun Kepemimpinannya, Minta Dukungan dan Masukan Wartawan
Kegiatan saat press conference bersama media Probolinggo.

Probolinggo, HB.net - Sinergitas Wartawan dan Wali kota Probolinggo, Habib Hadi terus tumbuh dinamis. Hal ini terlihat saat Habib Hadi mengundang wartawan untuk Jumpa Pers terkait Refleksi 4 tahun kepemimpinannya, Senin (30/1).

Selain Wali kota, hadir pula Sekdakot, drg Ninik Irawibawati, Asisten Wawan Soegiantoro dan Kadiskominfo, Aman Suryaman.

“Pertemuan ini merupakan bentuk informasi yang disampaikan secara langsung kepada rekan media sebagai penyambung informasi kepada masyarakat. Tanpa rekan-rekan, informasi tidak akan tersampaikan dengan baik di masyarakat. Peran media sebagai kunci dari informasi, sehingga tidak ada lagi asumsi atau opini yang dikembangkan yang tidak sesuai dengan fakta dan realita yang ada,” katanya.

Dalam kegiatan ini pula, Wali Kota Habib Hadi menjelaskan serangkaian kegiatan refleksi dan capaian kinerja selama 4 tahun kepemimpinannya. Menurutnya, penyampaian hasil kinerja adalah bentuk komitmen dan keterbukaan atas apa yang sudah dilakukan.

“Setiap tahun kami sampaikan hasil capaian kinerja (refleksi) sebagai bahan introspeksi dan informasi kepada masyarakat. Saya dilantik tanggal 30 Januari 2019, dari awal mengemban mandat hingga sekarang sudah terhitung masuk 4 tahun saya memimpin Kota Probolinggo,” ujarnya.

Terkait isu retribusi, wali kota menegaskan, penataan dan penertiban pelaku usaha dilakukan oleh pemerintah, sehingga tidak ada oknum yang dapat memanfaatkan kebijakan pemerintah. Karena semua kebijakan pemerintah harus dirasakan manfaatnya bagi para pelaku usaha.

Wartawan yang lain juga menanyakan terkait kesuksesan mengembalikan Probolinggo Plaza sebagai aset Pemerintah Kota Probolinggo dan rencana ke depan dalam mengembangkan museum Kota Probolinggo.

“Jika Plaza Probolinggo tidak diambil kembali maka salah, selagi saya menjabat tidak boleh ada yang tidak sesuai dengan aturan dan dibiarkan begitu saja. Terkait museum, saya juga membutuhkan masukan dari rekan-rekan media untuk mengembangkan museum ini untuk menjadi lebih baik,” tandasnya. (ndi/diy)