Malam Puncak ASEAN Panji Festival, Sekdaprov Jatim Sebut Cerita Panji Berkembang dalam Berbagai Budaya

Dalam sambutannya, Sekdaprov Adhy Karyono mengatakan bahwa cerita Panji atau Inao di Asia Tenggara merupakan kekayaan kultural yang harus dilestarikan.

Malam Puncak ASEAN Panji Festival, Sekdaprov Jatim Sebut Cerita Panji Berkembang dalam Berbagai Budaya

Pasuruan, HB.net - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Malam Puncak ASEAN Panji Festival di Taman Wilwatikta Pasuruan, Minggu (22/10) malam.

Dalam kesempatan ini, ditampilkan Gelar Kolaborasi kisah Panji Semirang yang penampilan tiap tokohnya akan diisi oleh para delegasi dari sembilan negara. Sembilan negara peserta festival adalah Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Dalam sambutannya, Sekdaprov Adhy Karyono mengatakan bahwa cerita Panji atau Inao di Asia Tenggara merupakan kekayaan kultural yang harus dilestarikan.

 “Karena malam ini, kita yang berbeda negara dipersatukan dalam gelar kolaborasi cerita Panji/inao. Ini menjadi bukti, bahwa karya luhur asal Jatim mampu menembus batas wilayah dan jaman,” katanya.

Adhy kemudian juga menyampaikan, bagi masyarakat Jatim cerita panji/inao bukan hanya sekadar karya sastra. Melainkan cerita itu berkembang dalam berbagai ekspresi budaya baik benda maupun tak benda.

Cerita Panji/Inao telah menjadi khazanah cagar budaya di Jatim. Antara lain pada relief gambyok di Kediri, Arca dan Relief Candi Selokelir di Gunung Penanggungan, Relief Candi Penataran di Blitar, Relief Candi Mirigambar di Tulungagung dan Relief candi Menakjinggo Mojokerto.

Selain itu cerita Panji/Inao juga menjadi inspirasi dalam berbagai ragam kesenian tradisional yang berkembang di Jawa Timur. Antara lain yang terdapat dalam kesenian wayang beber di Pacitan, Wayang Topeng di Malang, Wayang Thengul di Bojonegoro, Wayang Klithik di Kediri, Pentul Tembem di Madiun, Jaranan di Tulungagung dan Trenggalek, Topeng Dalamg di Sumenep.

 “Pastinya tidak cukup satu minggu untuk bisa mengeksplor semua cerita tentang Panji di tanah kelahirannya. Oleh karena itu kami berharap bahwa delegasi ASEAN Panji Festival bisa berada lebih lama di Jawa Timur dan mengulang kembali perjalanan jika memiliki kesempatan lagi berkunjung di Jatim,” ajaknya.

Mewakili jajaran dan masyarakat Jatim, Adhy menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh delegasi serta seluruh pihak yang mendukung suksesnya ASEAN Panji Festival 2023.

 “Karena Ibu Gubernur sangat concern pada bidang budaya, maka kami mengucapkan terima kasih karena Panji menjadi budaya yang diminati oleh ASEAN,” ucapnya

 “Bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur tentunya akan menjadikan Panji/Inao fokus kami untuk bisa juga mengantarkan sehingga cerita Panji ini tetap menjadi Cerita yang berkembang di Asia. Bahkan mungkin di seluruh dunia,” imbuhnya

Diakhir, Adhy mengungkapkan bahwa sebagai tempat kelahiran budaya Panji, ia berharap akan ada event atau kegiatan lain yang mendukung pelestarian budaya Panji.

 “Kita sudah komunikasikan bersama Direktur Kemendikbud Ristek dan Pak Wardiman bahwa harus ada event yang menunjang pelestarian Budaya Panji,” ungkapnya

 “Serta hal yang belum dilakukan adalah bagaimana mengemas budaya Panji ini menjadi sebuah film animasi. Mudah-mudahan dengan kehadiran KEK Singhasari ini bisa mendukung terwujudnya film animasi kisah Panji,” tandasnya

Usai memberikan sambutan, Adhy beserta seluruh tamu undangan menyaksikan gelar kolaborasi Kisah dalam lakon Panji Semirang. Penampilan pun berlangsung epik dan memukau para penonton yang hadir.

Digarap oleh Bambang Paningron sebagai pimpinan produksi dan Bambang Pudjasworo sebagai art director serta penulis naskah, cerita dibagi menjadi sepuluh adegan yang setiap lakonnya diperankan oleh masing-masing negara.

Tema pokok cerita berpusar pada lika-liku percintaan, pengembaraan, perjuangan, dan persatuan antara Raden Panji Asmarabangun atau Raden Panji Inu Kertapati, putra mahkota Kerajaan Jenggala dengan Dewi Sekartaji atau Dewi Candrakirana dari Kerajaan Panjalu atau Kadiri.

Pembagian episode tiap negara adalah sebagai berikut: “Perjalanan Menuju Daha” (Laos), “Perebutan Golek Kencana antara Dewi Sekartaji dan Galuh Ajeng” (Kamboja), “Dewi Sekartaji Beralih Rupa Menjadi Panji Semirang” (Myanmar), “Klana Tunjung Bang Berperang Melawan Panji Semirang” (Malaysia), “Panji Inu Kertapati Bertemu Panji Semirang” (Vietnam), “Pernikahan Panji Inu Kertapati dan Galuh Ajeng” (Thailand), “Panji Semirang Menuju Kerajaan Gagelang” (Filipina), “Panji Inu Kertapati Bertemu Gambuh Warga Asmara” (Indonesia), “Gambuh Warga Asmara Beralih Rupa Menjadi Dewi Sekartaji” (Singapura), dan babak terakhir, yakni “Pernikahan Panji Inu Kertapati dan Dewi Sekartaji” dimainkan oleh seluruh negara peserta.

Pada kesempatan ini didampingi Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Irini Dewi Wanti dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov Jatim Hudiyono, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono menyerahkan cinderamata berupa Wayang Beber kepada 9 Head of Delegation ASEAN.

Sementara itu, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Irini Dewi Wanti menyampaikan bahwa cerita Panji mengingatkan kia untuk merawat warisan budaya dan yang mengandung nilai-nilai kemanusiaan.

 “ASEAN Panji festival menjadi salah satu langkah dalam melestarikan budaya Panji sebagai representasi nilai-nilai yang hidup di masyarakat. Semoga seluruh rangkaian acara dapat berjalan lancar dan sukses dengan penuh semangat dan kebahagiaan dalam melestarikan cerita Panji,” pungkasnya.

Sebagai informasi, ASEAN Panji Festival merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pedidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bekerjasama dengan Pemjerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kota Kediri, dan Pemerintah Kota Malang. Acara ini digelar dalam rangka memperingati sastra Panji yang sudah ditetapkan sebagai Memory of the World (MoW) oleh UNESCO pada 31 Oktober 2017. Pada tahun 2023, acara ini berlangsung mulai tanggal 7 Oktober – 28 Oktober

Provinsi Jawa Timur sebagai tempat lahirnya sastra panji berkesempatan untuk menyelenggarakan ASEAN Panji Festival di Jawa Timur yang melibatkan delegasi 9 negara pada tanggal 14 s/d 23 Oktober 2023.

Hadir dalam kesempatan ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Periode 1993-1998 sekaligus Pegiat Budaya Panji Wardiman Djodjonegoro, Ketua Komisi B DPRD Prov Jatim Aliyadi Mustofa, Pj. Bupati Pasuruan Andriyanto, Direktur LJK I OJK Jatim Nasirwan, Head of Delegation Negara Anggota ASEAN yang hadir. (dev/ns)