Manajemen RSSA Ziarah dan Tabur Bunga di Makam Pejuang Dr Saiful Anwar
Manajemen RSUD dr. Saiful Anwar (RSSA) melakukan ziarah dan tabur bunga.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Manajemen RSUD dr. Saiful Anwar (RSSA) melakukan ziarah dan tabur bunga. Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 dan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60, di Taman Makan Pahlawan (TMP) Ngagel Surabaya, Selasa (12/11).
Direktur RSSA Dr. dr. Mochamad Bachtiar Budianto,Sp.B Subsp Onk (K), FINACS, FICS mengatakan, berbagai kegiatan sudah dilakukan. Mulai dari Hari Jadi Provinsi Jatim dan Hari Pahlawan. "Hari ini adalah hari jadi RSSA sekaligus Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang jatuh pada 12 November, " kata dia.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, ziarah tersebut untuk mengenang dan menghargai jasa jasa pahlawan, terutama nama Saiful Anwar yang telah menjadi nama kebanggaan RSSA Malang.
"Kami ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) untuk mengenang bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Saiful Anwar (RSSA) ini diambil dari nama seorang pahlawan. Seorang dokter yang sangat berjasa untuk bangsa ini. Seorang dokter pada masanya tingkat regional, nasional dan internasional, " kata dia.
Saiful Anwar juga pernah menjadi Inspektur Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan menjadi salah satu perwakilan pertama kali Indonesia di WHO dan berbagai forum internasional lainnya.
"Untuk itu, kami semua merasa beruntung dan menghargai Saiful Anwar atas jasanya. Beliau patut kami kenang dan salah satu role model yang bekerja tanpa lelah, tanpa pamrih dan bekerja dengan luar biasa. Itu akan kami ikuti, " ungkap dia.
Sebagai informasi, di usianya yang ke-45 tahun, RSUD dr. Saiful Anwar (RSSA) merupakan rumah sakit (RS) tipe A dan rumah sakit pendidikan, milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur selain RSUD Dr. Soetomo. "RSSA juga tidak kalah di dalam standar maupun pelayanan. Kami mengampu sebagai rujukan nasional yakni kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi (KJSU), " terang dia.
RSSA memiliki 3.500 sumber daya manusia (SDM). Memiliki 1000 tempat tidur dan 1000 dokter yang sedang kuliah spesialis. Selain itu, juga memiliki 500 dokter muda, 42 institusi pendidikan non-kedokteran." Jadi, insya Allah kami mempunyai potensi dan kompetensi yang tidak kalah di level nasional, "pungkas dia. (mid/rd)