Mas Iin Apresiasi KLG Bikin Pelindung Wajah
Sidoarjo, HARIAN BANGSA - Anggota DPRD Jawa Timur Achmad Amir Aslichin mengapresiasi pegiat Kampung Lali Gadget (KLG) Sidoarjo yang memproduksi pelindung wajah (face shield). Alat pelindung diri (APD) buatan KLG ini disumbangkan ke rumah sakit (RS), klinik dan puskesmas untuk penanganan pasien Covid-19 atau Virus Corona.
Diketahui, kebutuhan APD saat ini melonjak tajam seiring merebaknya pandemi Covid-19. "Kami sangat apresiasi semangat teman-teman KLG yang ikut memberi solusi atas wabah ini dengan membuat alat pelindung wajah," cetus Mas Iin, panggilan karib Achmad Amir Aslichin, Jumat (10/4).
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan, kreativitas yang dilakukan para pemuda yang tergabung di KLG tersebut, menjadi semangat dan gerakan bersama menghadapi wabah Virus Corona, khususnya di Sidoarjo. "Kreativitas pemuda semacam ini perlu didukung semua pihak," tandas Mas Iin yang memberikan bantuan ke KLG untuk pembuatan pelindung wajah.
Founder KLG Sidoarjo Achmad Irfandi mengatakan pembuatan alat pelindung wajah telah berlangsung sejak dua minggu lalu. Tahap pertama, pihaknya telah menghasilkan sebanyak 2.256 buah alat pelindung wajah. "Jumlah itu sudah kami sumbangkan ke RSUD dr Soetomo, beberapa rumah sakit, dan puskesmas di Sidoarjo, dan RS Pacitan. Juga kami berikan ke relawan Tagana," cetus Irfandi.
Kata Irfandi, ada lima sampai sepuluh relawan yang ikut membuat face shield tersebut, di sekretariat KLG, di Dusun Bendet, Desa Pager Ngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo. Relawan ini, selain pegiat di KLG, juga warga sekitar. "Kami memilih membuat face shield karena lebih mudah. Kalau masker butuh ketrampilan menjahit," beber mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini.
Kata Irfan, saat ini pihaknya masih terus membuat facesShield untuk disalurkan kepada RS guna menangani pasien Covid-19. Dia mengakui masih membutuhkan donasi dana untuk pembuatan APD tersebut. "Kami sangat berterima kasih kepada sejumlah pihak yang telah mendukung upaya ini," tandasnya.
KLG sebuah komunitas pemuda di Desa Pager Ngumbuk yang menggelar sejumlah kegiatan agar anak-anak melupakan gadget. Kegiatannya di antaranya mengajak anak-anak mengenal permainan tradisional, misalnya egrang dan dakon. KLG berdiri tahun 2018 lalu. Salah satu pengagasnya, Achmad Irfandi, warga desa setempat. (sta/rd)