Memanfaatkan DBHCHT, Disnaker Kabupaten Blitar Latih Puluhan Pemuda Menjadi Barista

Memanfaatkan DBHCHT, Disnaker Kabupaten Blitar Latih Puluhan Pemuda Menjadi Barista
 Kepala Disnaker, Tavip Wiyono membuka pelatihan Barista.

Blitar, HB.net - Sebanyak 20 pemuda dari Kabupaten Blitar mengikuti program pelatihan Barista yang digelar oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar. Selain dilatih untuk menjadi barista professional, mereka juga akan mendapatkan sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Pelatihan digelar di Kafe Sri, Jalan Irian, Kanigoro, Kabupaten Blitar menggunakan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Rencananya pelatihan akan digelar selama 14 hari. Mulai Kamis (15/8) hingga Rabu (18/8) mendatang. Panjangnya waktu pelatihan ini karena para peserta dibekali ilmu Barista mulai dari tingkat dasar hingga mahir menyeduh kopi. Bahkan pada hari pertama pelatihan ada materi tentang ketenagakerjaan. Materi ini membahas mengenai seluk beluk ketenagakerjaan mulai dari hak-hak pekerja hingga perlindungan pekerja yang harus terpenuhi.

Kepala Disnakertrans Kabupaten Blitar, Tavip Wiyono menjelaskan, 20 orang yang mengikuti pelatihan ini akan menjadi tenaga kerja professional. Setelah mengikuti pelatihan mereka bisa merintis usaha secara mandiri ataupun bekerja di tempat yang membutuhkan keahlian sebagai Barista. “Tujuan utamanya memang menciptakan tenaga terampil yang siap untuk bekerja,” ujar Tavip.

Ditambahkan Tavip, Kabupaten Blitar adalah daerah dengan produksi biji kopi yang sangat baik. Sehingga selayaknya juga memiliki tenaga terampil di bidang penyajian kopi. Dengan begitu, sumberdaya alam berupa hasil kopi bisa dimanfaatkan secara optimal oleh tenaga-tenaga terampil dari Kabupaten Blitar sendiri. “Kami melihat minum kopi semakin menjadi trend. Kopi adalah media untuk bertemu, berdiskusi dan bertukar ide serta gagasan,” tambahnya.

Menjamurnya kafe mulai dari perkotaan hingga daerah pinggiran tentu juga membutuhkan tenaga ahli untuk proses pengolahan kopi menjadi minuman. Dengan pelatihan semacam ini akan tercipta Barista yang akan membuat kualitas minuman kopi semakin terjamin.

Kepala Bidang Pelatihan Kerja, Produktifitas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Disnaker Kabupaten Blitar, Latip Usman menjelaskan, Sebagian peserta berasal dari putra dan putri petani tembakau. Hal ini sebagai apresiasi kepada para petani tembakau, sebab anggaran dari pelatihan ini menggunakan dana DBHCHT.

Peserta antusias mengikuti pelatihan.

Berbagai materi akan diberikan kepada peserta. Mulai dari pengenalan jenis-jenis kopi, mengenal alat-alat seduh kopi, serta cara penyajian kopi yang baik. “Salah satu pertimbangan kenapa pelatihan ini digelar selama dua minggu, supaya peserta benar-benar bisa menyerap ilmu serta bisa mempraktekan bagaimana meramu kopi yang baik,” ujarnya.

Di akhir pelatihan, peserta akan mengikuti uji kompetensi dari BNSP. Peserta yang lolos uji kopetensi akan mendapatkan sertifikat tenaga ahlo dari BNSP.

Selain mendapatkan bekal ilmu Barista, peserta juga mendapatkan peralatan dasar. Diantaranya paket alat kopi espreso dan latte art, milk jug, hand manual grinder, moka pot, french press serta timbangan.(tri/ns)