Mendagri Kembali Tetapkan Banyuwangi Kabupaten Terinovatif Se-Indonesia

Predikat kabupaten terinovatif ini telah dipertahankan tanpa jeda sejak 2018.

Mendagri Kembali Tetapkan Banyuwangi Kabupaten Terinovatif Se-Indonesia
Mendagri, M. Tito Karnavian menyerahkan penghargaan kepada Bupati Ipuk Fiestiandani.

Banyuwangi, HB.net - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kembali ditetapkan sebagai kabupaten terinovatif nomor satu se-Indonesia, yang diserahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), M. Tito Karnavian kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Jakarta, Jumat (23/12/2022), dalam ajang “Innovative Government Award”.

Predikat kabupaten terinovatif ini telah dipertahankan tanpa jeda sejak 2018. “Inovasi memang menjadi kunci di tengah beragam tantangan. Tadi Pak Mendagri menyampaikan, kalau daerah tak berinovasi, hanya business as usual, akan sulit mengakselerasi diri,” ujar Ipuk.

Inovasi Banyuwangi, terdiri atas inovasi digital dan non digital. Inovasi terbentang mulai sektor UMKM, pariwisata, pendidikan, hingga kesehatan. Penilaian dilakukan oleh tim independen yang terdiri atas kementerian terkait, akademisi, hingga media massa. Selain itu, juga dilakukan secara bertahap. Mulai dari paparan sampai tinjau lapangan. 

“Kami di Banyuwangi terus menjaga budaya inovasi. Bukan untuk gaya, tapi kita benar-benar pilih inovasi yang berdampak. Apa dampaknya? Ke indikator-indikator kesejahteraan sosial ekonomi, ada kemiskinan, IPM, dan sebagainya,” ujarnya. 

Ipuk lantas membeber sejumlah dampak inovasi yang digeber. Diantaranya pertumbuhan ekonomi Banyuwangi yang rebound. Setelah tercatat minus 3,58 persen pada 2020 karena tergerus pandemi, pada 2021 tumbuh menjadi 4,08 persen. Begitu pula dengan pendapatan perkapita yang 2020 yang berada diangka Rp 47,57 juta, tahun 2021 menjadi Rp 49,99 juta.

Dampaknya juga terasa penurunan kemiskinan. Berdasarkan data BPS, kemiskinan di Banyuwangi pada 2022 berkurang dari 8,07 persen menjadi 7,51 persen. Ini merupakan capaian angka kemiskinan terendah dalam sejarah Banyuwangi. Hal ini juga diiringi dengan penurunan angka pengangguran terbuka yang tersisa 5,26 persen pada 2022.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Banyuwangi juga mengalami peningkatan. Pada 2020 berada dinilai 70,62 dan meningkat cukup signifikan pada 2022, bahkan tercatat sebagai peningkatan tertinggi di Jawa Timur, pada angka 71,94.

“Beragam inovasi dan keberhasilan ini, berkat kerja keras dan kolaborasi semua pihak. Pemerintah, masyarakat, dan seluruh stakeholder. Dari sinilah, Banyuwangi terus mempertahankan prestasinya,” pungkas Ipuk. (guh/diy)