Lewat Ampas Kopi, Seniman Sidoarjo Lukis Airlangga Hartarto
Miftahus Surur (45), warga Dusun Gempol Sampurno, Porong, Sidoarjo melukis Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Miftahus Surur (45), warga Dusun Gempol Sampurno, Porong, Sidoarjo melukis Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Bukan menggunakan cat lukis, Miftahus melukis wajah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu menggunakan ampas kopi atau cethe.
Ditemui di rumahnya, bapak empat anak ini menceritakan alasannya melukis calon presiden dari Partai Beringin tersebut. Lukisan yang dia selesaikan dalam waktu tak kurang dari sehari ini berawal dari mimpi sang istri dan dirinya.
"Istri saya bercerita jika dalam mimpinya dia didatangi seorang laki laki tinggi besar memakai jas rapi dan memakai kopiah. Tetapi istri saya tidak tahu siapa sosok dalam mimpinya itu. Saat istri melihat berita di salah satu stasiun TV melihat sosok dalam mimpinya tersebut, ternyata Bapak Airlangga Hartarto," kata pria yang akrab di sapa Cak Mifta ini, Selasa (14/6).
Mifta menambahkan, jika yang membuatnya penasaran adalah saat dirinya juga mengalami mimpi yang hampir sama dengan sang istri, yakni di datangi Airlangga Hartarto.
"Anehnya saya juga bermimpi seperti istri saya. Dalam mimpi saya, Pak Airlangga datang ke rumah saya dan menggandeng serta membantu istri saya yang dalam mimpi itu digambarkan sedang hamil. Saya bingung mengartikan mimpi saya dan istri, mengapa Pak Airlangga Hartanto datang di mimpi kami," ungkap bapak empat anak ini.
Untuk mengobati rasa penasaranya, Mifta pun datang ke Kantor DPD Partai Golkar Sidoarjo untuk menanyakan tentang profil, rekam jejak, dan asal usul Airlangga Hartanto.
"Sebagai orang Jawa, mimpi itu memiliki tafsir pesan. Alasan itulah saya sengaja datang ke Kantor Golkar Sidoarjo. Saat ditemui pengurus Golkar Sidoarjo. Saya menceritakan semuanya dan saya pun menanyakan beberapa hal tentang Pak Airlangga," imbuhnya.
Keesokan harinya Mifta membeli kanvas lukis. Karena tidak ada fasilitas cat lukis di rumahnya dan harganya pun mahal, Mifta pun memanfaatkan ampas sisa kopinya untuk melukis ketua Partai Golkar itu.
"Saya ingin memanfaatkan barang yang tak berguna menjadi manfaat. Saya pun pilih ampas kopi atau cethe untuk melukis wajah Pak Airlangga sesuai gambaran dalam mimpi saya. Dari pagi hingga sore lukisan ini saya selesaikan, menghabiskan 2 gelas kopi yang kemudian ampasnya saya buat untuk melukis," paparnya.
Lebih jauh, setelah lukisannya kelar dan menunggu proses pengeringan, Mifta pun kembali menghubungi pengurus Golkar Sidoarjo. Mifta ingin memberikan karya lukisnya tersebut kepada ketua umum Partai Golkar tersebut melalui ketua DPD Partai Golkar Sidoarjo.
"Saya WhatsApp salah satu pengurus Golkar Sidoarjo. Malah Mas Adam selaku ketua Golkar Sidoarjo datang langsung ke rumah saya untuk melihat lukisan ini. Saya pun menyerahkan lukisan Pak Airlangga ke Mas Adam agar lukisan saya ini bisa diberikan langsung ke Bapak Airlangga," tambahnya.
Dia berharap semoga Airlangga Hartarto berkenan menerima lukisannya. “Dan semua cita cita besar Bapak Airlangga untuk negeri ini terwujud," doanya.
Sementara itu Ketua DPD Partai Golkar Sidoarjo, Adam Rusydi yang datang langsung ke rumah Mifta mengungkapkan jika pihaknya mengapresiasi karya lukis dari ampas kopi untuk Ketua Umum Partai Golkar.
"Setelah mendapat kabar dari pengurus, saya langsung meluncur ke rumah Bapak Mifta. Ternyata beliau proses finising lukisan ketua umum. Mirip sekali dan memiliki nilai seni yang tinggi," kata Adam
Anggota DPRD Jatim ini mengungkapkan jika dirinya akan menyampaikan pesan serta menyampaikan langsung lukisan Mifta ini ke Ketua Umum Airlangga Hartarto.
"Ini amanat masyarakat kepada ketua umum Partai Golkar. Secepatnya lukisan cethe kopi ini akan kami serahkan langsung ke Bapak Airlangga. Terima kasih Bapak Mifta atas perhatian terhadap ketua umum kami," ungkap Adam setelah menerima lukisan dari mifta.
Adam menambahkan, karya lukis cethe kopi karya Mifta memiliki nilai bisnis yang tinggi. Sebab, melukis dengan ampas kopi atau cethe mempunyai kesulitan dan nilai seni yang tinggi.
"Pelukis seperti Pak Mifta dan para pelukis di Sidoarjo perlu perhatian khusus dari Pemkab Sidoarjo. Seperti sering menggelar pameran lukis di Sidoarjo dan mungkin juga perlu ada ruang khusus bagi pelaku seni di Sidoarjo," harap Adam.(cat/rd)