Musim Penghujan, DBD Mengancam Jombang

Memasuki musim penghujan, virus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dibawa nyamuk Aides aegypti kerap menjadi ancaman bagi warga.

Musim Penghujan, DBD Mengancam Jombang
Pasien DBD yang mendapat perawatan di di RSUD Jombang. Aan Amrulloh/ HARIAN BANGSA

Jombang, HARIANBANGSA.net - Memasuki musim penghujan, virus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dibawa nyamuk Aides aegypti kerap menjadi ancaman bagi warga. Saat ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang mulai kedatangan sejumlah pasien.

Salah satunya, yakni seorang siswa SMP di Kecamatan Diwek, Dinda (15). Dia menjadi salah satu korbannya. Dirinya kini tengah menjalani perawatan di ruang Srikandi RSUD Jombang akibat serangan DBD.

"Anak saya Ini terkena DBD, badannya lemas, panasnya tinggi. Sudah menjalani perawatan ini 4 hari," tutur orang tua Dinda, Sulastri (55), saat ditemui wartawan, Jum'at (17/12).

"Saat ini kondisinya sudah mulai membaik," imbuh Sulastri.

Sementara, Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran menyebut, pasien DBD mulai masuk sejak bulan Oktober lalu. Hingga kini, masih ada 5 pasien DBD yang sedang menjalani perawatan.

"Kasus yang kita rawat dalam sehari sekitar 4-5 orang, baik itu di ICU Central maupun di ruang HCU. Alhamdulillah semuanya bisa kita tangani dengan baik," terangnya.

Dijelaskan, ada peningkatan kasus DBD sejak bulan Oktober lalu. Namun kenaikan kasus tersebut tidak signifikan. "Kenaikan ini terjadi sejak awal Oktober. Tapi kenaikanya flat, saat ini hanya 5 pasien," tegas Pudji.

Disampaikan Pudji, pencegahan DBD mulai harus mulai dilakukan oleh seluruh masyarakat. Itu agar tidak menimbulkan endemi DBD di Kota Santri.

"Kita tetap menginginkan masyarakat bahwa DBD masih ada dan mengancam jiwa anak-anak hingga dewasa. Yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan PSN (Penutupan Sarang Nyamuk), itu insyaallah bisa mencegah. Karena penularan DBD melalui nyamuk Aedes aegypti," pungkasnya.(aan/rd)