Musrenbang Pemprov Jawa Timur, Gubernur Khofifah Paparkan 7 Prioritas Pembangunan
Tujuh prioritas tersebut menurut Khofifah sudah diselaraskan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) nasional 2023.
Surabaya, HB.net - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, memaparkan 7 prioritas pembangunan Jatim pada 2023, dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur, di Surabaya, Selasa (19/4/2022).
Tujuh prioritas tersebut menurut Khofifah sudah diselaraskan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) nasional 2023. Ketujuh prioritas pembangunan Jatim pada 2023 adalah, pemulihan ekonomi kerakyatan melalui peningkatan nilai tambah sektor sekunder dan pariwisata, penguatan konektivitas antar wilayah dalam upaya pemerataan hasil pembangunan serta peningkatan layanan infrastruktur.
Selain itu juga peningkatan layanan pendidikan, kesehatan, produktifitas dan daya saing ketenagakerjaan serta pengentasan kemiskinan, peningkatan kepedulian sosial dan pelestarian nilai-nilai budaya lokal.
Selanjutnya peningkatan kemandirian pangan dan pengelolaan sumberdaya energi, peningkatan ketahanan bencana dan kualitas lingkungan hidup, dan terakhir adalah peningkatan ketentraman dan ketertiban umum serta peningkatan kualitas pelayanan publik bagi masyarakat Jawa Timur.
"Ketujuh prioritas pembangunan Jatim pada 2023 tidak lepas dari nilai-nilai Nawa Bhakti Satya yang menjadi ruh pembangunan di Jatim," terang mantan Menteri Sosial ini.
Gubernur Khofifah menggaris bawahi kinerja perekonomian Jatim yang tetap tumbuh dengan kualitas pertumbuhan yang semakin baik sampai tahun 2019, bahkan berada diatas capaian nasional.
Namun pandemi Covid-19 menyebabkan pertumbuhan ekonomi Jatim pada 2020 mengalami kontraksi sebesar minus 2,33 persen dan berada di bawah capaian Nasional yang terkontraksi sebesar minus 2,07 persen.
Seiring dengan melandainya kondisi pandemi Covid-19, perekonomian Jawa Timur mulai membaik dengan nilai Pertumbuhan Ekonomi sebesar 3,57 persen dan berhasil memberikan kontribusi terbesar kedua terhadap pertumbuhan ekonomi pulau Jawa sebesar 25,01 persen, dan kontribusi terhadap total perekonomian di Indonesia dengan kontribusi sebesar 14,48 persen.
"Pada 2023, perekonomian Jatim kami target tumbuh sebesar 3,45 persen sampai 5,15 persen," jelas Khofifah.
Sejalan dengan semakin terkendalinya Pandemi Covid-19, realisasi investasi Jawa Timur 2021 juga terangkat bahkan menjadi yang tertinggi selama 5 tahun terakhir. Dimana capaian kinerja Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Pada Tahun 2021 sebesar 52,5 Triliyun Rupiah dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 27 Triliyun Rupiah.
Sementara itu, Kepala Bappeda Jatim Mohammad Yasin mengatakan, ini adalah bagian dari penyelerasan usulan Kabupaten dan Provinsi, dan nanti kita selaraskan dengan prioritas nasional, kita akan melakukan diskusi selama dua hari.
"Kita diskusi bagaimana usulan-usulan kabupaten mana yang menjadi prioritas dan mana yang menyambung antara perencanaan nasional Provinsi dan Kabupaten," terangnya.
Ia juga menjelaskan, kita tahu pandemi covid, Alhamdulillah di Jawa Timur sudah membaik, sehingga fokus pembangunan kita adalah pemulihan ekonomi, disamping itu sesuai arahan ibu Gubernur, bagaimana percepatan penurunan angka kemiskinan.
"Terutama di pedesaan dan kemiskinan ekstrim terhadap amanah pak presiden bahwa kemiskinan ekstrim harus tuntas di tahun 2024," terangnya.
Kemudian, Lanjut Yasin, aksebilitas bagaimana kita mengurangi kesenjangan antara selatan dan Utara, tadi ada beberapa proyek strategis nasional, sudah masuk pada Perpres 80 dan Perpres 109. Kita dengan Bupati Walikota, Gubernur akan melakukan percepatan.
"Sehingga dari 218 proyek yang baru siap adalah 64, sisanya akan dilakukan percepatan, sehingga bisa meningkat dan mendapatkan support pembiayaan dari APBN," ungkapnya. (dev/ns)