Ning Lia, Newcomer Senator Perempuan dari Jatim

Pemilu 2024 ini memunculkan banyak kejutan.

Ning Lia, Newcomer Senator Perempuan dari Jatim
Lia Istifhama dalam salah satu kegiatan Perempuan Tani HKTI Jatim.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Pemilu 2024 ini memunculkan banyak kejutan. Kejutan terjadi tidak hanya pada coblosan pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden serta DPR, tapi juga pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Jika di Jawa Barat ada nama Alfiansyah Bustami Komeng sebagai pendatang baru calon senator, yang langsung mengentak dengan perolehan suara terbanyak, di Jawa Timur ada nama Lia Istifhama sebagai kandidat kuat penghuni Senayan sebagai anggota DPD dengan perolehan suara terbanyak ketiga, setelah dua petahana Ahmad Nawardi dan AA La Nyalla Mahmud Mattalitti.

Ning Lia, sapaan akrab Lia Istifhama, menggebrak dengan memperoleh total suara 2.732.725. Jumlah ini, menempatkannya sebagai newcomer DPD  urutan ketiga setelah Komeng dan Taj Yasin Maimoen dari Jawa Tengah dengan perolehan sebanyak 3.232.651 dan 3.190.447 suara.

Dengan perolehan suara mencapai 2,7 juta lebih itu, menempatkan Ning Lia sebagai calon senator pendatang baru nomor wahid dari kalangan perempuan. Ia Jawara new comer senator perempuan nasional.

Untuk senator perempuan, Ning Lia berada diposisi kedua setelah Casytha Arriwi Kathmandu dari daerah pemilihan Jawa Tengah yang memperoleh suara 2.955.663. Putri politikus senior PDI Perjuangan Bambang Pacul itu merupakan senator petahana.

"Insya Allah, saya akan menjaga dan menjalankan amanah dari masyarakat Jawa Timur ini," kata Ning Lia, dalam keterangannya, Ahad (10/3).

Ning Lia dikenal dengan sosoknya yang cantik dan anggun yang sering membuat kaum pria baper. Ia pernah dinobatkan menjadi Putri NU 2005. Keberhasilan Ning Lia ini tak datang tiba-tiba. Tapi melalui perjalanan panjang dan perjuangan keras. Dia tak mengandalkan nama besar keluarganya sebagai jualan utamanya. Tapi membawa sejumlah program dari organisasi yang diikutinya.

Ning Lia merupakan putri komandan Banser sekaligus tokoh Nahdliyin KH Masykur Hasyim dan Hj Aisyah. Dia juga keponakan gubernur Jatim periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa. Dua nama ini yang menjadi panutannya hingga memantapkan diri terjun ke dunia politik.

Sebelum mendaftar sebagai calon DPD, Ning Lia sebelumnya aktif sebagai ketua DPD Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jatim sejak 2019. Ning Lia juga menjabat sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim sejak 2020 dan ketua Yayasan Universitas Taruna Surabaya.

Selain itu, Ning Lia juga aktif diberbagai organisasi seperti Fatayat NU dan Kormi Jatim. Sejak kuliah di Universitas Airlangga (Unair) dan UIN Sunan Ampel, dia aktif di organisasi mahasiswa PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).

Perjalanan politik Ning Lia dimulai sejak mendaftar sebagai bakal calon wali kota (bacawali) Surabaya  lewat PDI Perjuangan pada 2019. Namun sayangnya, ikhtiarnya itu harus kandas karena kalah bersaing dengan Eri Cahyadi dan Armuji yang ditetapkan sebagai cawali dan cawawali Surabaya kala itu.

Gagal maju sebagai cawali Surabaya, tak membuat Ning Lia putus asa. Dia tetap aktif sebagai aktivis perempuan Jatim. Dia juga aktif menulis opini di sejumlah media, menulis novel, hingga meluncurkan beberapa lagu dengin lirik ciptaannya. Di antaranya Cinta Tani, Syair Tani, dan Petani Bejo.

Jalan politik Ning Lia akhirnya jatuh pada DPD. Dia mendaftar sebagai calor DPD pada Selasa 9 Mei 2023. Waktu mendaftar, Ning Lia didampingi langsung sang ibunda, Hj Aisyah Masykur Hasyim.

Saat mendaftar itu, Ning Lia mengaku mendapat restu dari Khofifah. “Bu Khofifah responnya bagus dan mengucapkan alhamdulillah saat saya meminta izin untuk maju DPD. Beliau juga merestui dan mendoakan saya semoga sukses,” kata Ning Lia waktu mendaftar DPD.

Menurut Khofifah, Ning Lia memiliki kompetensi yang mumpuni untuk menjadi senator. Pengalamannya dibanyak organisasi membuatnya matang dan tangguh. “Saya rasa Lia punya kompetensi bagus. Mudah-mudahan lolos ya, mohon doanya,” ungkap mantan menteri sosial era Presiden Joko Widodo dan Menteri Pemberdayaan Perempuan di era Presiden KH Abdurrahman Wahid ini.

Mengetahui peluang lolos ke Senayan terbuka lebar, Ning Lia mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada para relawan yang telah membantu perjuangannya. Sebab tanpa relawan, rasanya sangat mustahil dia bisa memperoleh suara hingga 2,7 juta lebih di pemilihan DPD ini.

“Alhamdulillah proses politik telah kami jalankan secara utuh, sesuai komitmen kami menguatkan marwah pemilu di negara demokrasi ini. Kita juga patut bersyukur Pemilu 2024 berjalan lancar dan demokratis,” ungkap Ning Lia.

Dia optimis dengan hasil suara yang diraih, setelah sekian minggu melakukan pengecekan suara dari tingkat dasar di form C1, tingkat PPK, hingga kabupaten-kota.

Setelah diprediksi suaranya bertengger diurutan ketiga calon DPD dari daerah pemilihan Jawa Timur, Ning Lia menyatakan jika amanah yang telah diterimanya itu bukan untuk main-main dan mengejar gengsi. Namun ada janji yang harus diperjuangkan untuk kepentingan rakyat.

“Amanah itu berat. Jabatan politik bukan sebuah prestise. Melainkan sebuah posisi yang disebabkan adanya kepercayaan masyarakat. Maka itulah perjuangan sesungguhnya. Berbuat baik kadang kala lebih sulit ketimbang berbuat kecurangan. Makanya kita wajib jaga kebaikan demi bangsa ini,” pungkasnya. (mdr/rd)