Oknum Takmir Masjid Diduga Memvideo Celana Dalam Emak-Emak
Seorang takmir masjid Rusun Sumur Welut, Karangpilang, dilaporkan oleh puluhan emak ke Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, Rabu (29/5).
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Seorang takmir masjid Rusun Sumur Welut, Karangpilang, dilaporkan oleh puluhan emak ke Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, Rabu (29/5). Setidaknya ada 11 emak yang menjadi korban pelecehan video celana dalam yang direkam pelaku. Hal itu diungkapkan beberapa korban yang melaporkan kasus ini ke Unit PPA Polrestabes Surabaya.
Takmir yang berinisial CA ini diduga melakukan pelecehan kepada beberapa emak yang sedang menggunakan daster atau rok panjang. Pria berisitri tanpa anak ini mengunakan kamera HP yang dimasukkan ke kaos kaki, kemudian digunakan untuk memvideo bagian dalam emak-emak yang menggunakan baju daster atau baju rok panjang. Di dalam kaos kaki yang digunakan terselip HP dengan lubang kecil agar lensa kamera HP tidak terhalang.
Salah satu korban berinisial And dan Pip, penghuni Blok C. “Takmir masjid telah kami serahkan ke Polrestabes Surabaya bersamaan dengan laporan dari ibu-ibu yang menjadi korban. Dia telah diperiksa oleh polisi beserta barang bukti video pelecehan yang ada di handphone-nya,” ujarnya, Rabu (28/5).
Diduga pelaku telah melakukan aksi pelecehan sejak tahun 2022, dan baru diketahui pada 27 Mei 2024. Terbongkarnya video pelecehan saat korban And curiga akan sikapnya. “Saat berbincang antara pelaku dan emak-emak yang sedang mengunakan rok, selalu kakinya yang ada HP disodorkan ke bawah rok emak-emak. Namun bila emak-emak mengunakan celana panjang, pelaku tidak melakukan itu,” jelasnya.
Aksi dilakukan dengan cara pelaku mengajak ngobrol emak-emak sambil berdiri. Target pelaku baju yang dipergunakan oleh korban adalah daster. Setelah adanya hal mencurigakan di kaki pelaku, kemudian emak-emak Blok C sepakat menangkapnya.
“Jadi pada Selasa (28/5) malam kami sepakat mendatangi rumah pelaku dan melihat isi video di HP-nya. Kami kaget setelah terdapat puluhan rekaman video yang memperlihatkan celana dalam dan alat vital ibu-ibu. Suami para ibu dan suami saya geram lantas melaporkan ke polisi,” tutupnya.
Kanit PPA Satreksrim Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanti Nainggolan saat dikonfirmasi belum bisa memberikan keterangan secara panjang lebar. “Benar telah ada pengiriman pelaku pelecehan dan masih kita periksa. Bukti yang diberikan adalah rekaman pelecehan yang ada di handphone pelaku,” ujarnya, Rabu (29/5).(yan/rd)