Olah Sampah Jadi Briket, TPST Banjarbendo Layak Dicontoh
Tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Banjarbendo, Kecamatan Sidoarjo layak menjadi percontohan bagi TPST-TPST di Kota Delta.
Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Banjarbendo, Kecamatan Sidoarjo layak menjadi percontohan bagi TPST-TPST di Kota Delta. Sebab, TPST Banjarbendo berhasil mengolah sampah rumah tangga menjadi briket. Bahan bakar alternatif untuk industri kecil.
Lebih dari satu tahun ini TPST Desa Banjarbendo sudah tidak mengirim sampahnya ke tempat pembuangan akhir (TPA) Jabon. Semua sampah yang diambil dari 10.000 KK, itu berhasil diolah habis menjadi briket dan menjadi sumber pemasukan bagi 14 orang pengelolanya.
“Konsep pengelolaan TPST Banjarbendo ini adalah yang dari awal kita inginkan bersama. Bagaimana sampah bisa berkurang, dan justru bisa memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ujar Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor, Selasa (23/11).
Koordinator pengelolah TPST Desa Banjarbendo Sugito menuturkan, proses pengolahan sampah dijadikan briket awalnya mencoba-coba. Berbagai ekperimen sudah dijalani. Alumnus ITS ini mengaku peralatan untuk mengolah sampah menjadi briket itu hasil karyanya sendiri.
Diketahui, dalam sehari TPST Banjarbendo mengolah sampah sekitar 50-60 ton dan bisa menghasilkan briket 3-5 ton. Sebelum diolah menjadi briket, terlebih dulu dilakukan pemilahan sampah oragnik dan non-organik. Setelah dipilah, sampah dikeringkan sebelum dimasukkan ke mesin pencetak briket.
Bupati Muhdlor menambahkan, keberhasilan TPST Desa Banjarbendo ini bisa direplikasikan ke TPST lain. Ada 113 TPST Desa di Sidoarjo ini yang bisa belajar manajemen pengolahan sampah yang efektif.
Konsep ini juga akan diaplikasikan di TPA Jabon dimana puluhan ribu ton sampah di bisa diolah menjadi briket. Rencananya proyek ini akan dimulai tahun depan. Muhdlor berharap pengolahan sampah menjadi briket ini bisa mengatasi permasalahan sampah di Sidoarjo. (sta/rd)