Paragon Corp Buka Diri untuk Kampus Riset Teknologi Kecantikan

PT Paragon Technology and Innovation (ParagonCorp) membuka diri bagi kampus-kampus di Indonesia untuk melakukan riset.

Paragon Corp Buka Diri untuk Kampus Riset Teknologi Kecantikan
CEO Nurhayati Subakat Entrepreneurship Institute (NSEI) Salman Subakat (kiri) ketika berbincang saat pembukaan Beauty, Science, and Tech 2004: Reshaping The Future.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - PT Paragon Technology and Innovation (ParagonCorp) membuka diri bagi kampus-kampus di Indonesia untuk melakukan riset. Terutama dalam bidang kosmetik dan teknologi kecantikan. Hal ini diungkapkan CEO Nurhayati Subakat Entrepreneurship Institute (NSEI), part of Paragon Corp, Salman Subakat, di sela-sela pembukaan Beauty, Science, and Tech 2004: Reshaping The Future, di Atrium, Tunjungan Plaza 3, Surabaya, Kamis (24/10).

Menurutnya, industri kecantikan saat ini telah berkembang pesat dan sudah menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Oleh karena itu, Paragon sangat peduli dengan perkembangan industri kecantikan. Salah satunya dengan menggandeng kampus-kampus perguruan tinggi di Indonesia untuk mengembangkan riset kosmetik dan teknologi kecantikan.

“Ini butuh kolaborasi banyak pihak dan menunjukkan bahwa di balik sebuah produk kecantikan ada scientist (ilmuwan) yang menguasai teknologi kecantikan,” ungkapnya.

Paragon Corp saat ini telah memiliki 14 brand. Di antaranya Wardah, Make Over, Kahf, Emina, Insta Perfect, Crystallure, Wonderly, Putri, Labore, tavi, Biodev, OMG, dan Beyondly. Produk-produk ini menjadi pemimpin di pasarnya masing-masing. Saat ini, Paragon telah memiliki 29 Distribution Center (DC) yang tersebar di seluruh Indonesia dan 1 di Malaysia, bersama lebih dari 4500 karyawan.

Menurut Salman Subakat, produk kecantikannya terus berkembang. Bahkan, di tahun depan ada beberapa brand baru yang akan diluncurkan. Selain itu, salah satu upaya pengembangan pasar adalah melebarkan sayap ekspor. Beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan lainnya terus digencarkan ekspornya.

“Saat ini memang nilai ekspor kita belum sampai 10 persen. Tapi akan terus digencarkan di tahun depan. Apalagi, kami siap bersaing dengan pasar dalam negeri maupun internasional,” katanya.

Bahkan, salah satu cita-cita Paragon adalah menjadi industri kosmetik dan teknologi kecantikan dari hulu ke hilir. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan bahan baku yang cukup besar. Salah satunya dengan membuka diri bagi kampus-kampus untuk melakukan risetnya.(rd)