Partisipasi Pemilu 2024 di Jember Capai 81,93 Persen
Setiadi menyampaikan, sejauh ini partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi sudah mencapai 81,93 persen, dan di tahun 2020, yang notabenenya masih pada masa pandemi Covid-19, partisipasi masyarakat mencapai 79,6 persen.
Jember, HB.net - Kasubdit Fasilitasi Peningkatan Demokrasi, Ispahan Setiadi hadir di Jember bersama tim, dalam rangka turut serta memberikan pendidikan politik kepada segenap elemen masyarakat, Kamis (19/01/2023). Hal tersebut berkaitan erat dengan target partisipasi pemilu yang dicanangkan dalam RPJMN 2020-2024, sebesar 79,5 persen, bahkan diharapkan lebih tinggi.
Setiadi menyampaikan, sejauh ini partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi sudah mencapai 81,93 persen, dan di tahun 2020, yang notabenenya masih pada masa pandemi Covid-19, partisipasi masyarakat mencapai 79,6 persen.
Sehingga dengan misi memberikan pendidikan politik di daerah, pihaknya berharap dapat memaksimalkan potensi partisipasi di pemilu 2024 mendatang.
"Pemilu tahun 2024 adalah pemilu yang paling istimewa, dari pemilu-pemilu sebelumnya. Karena ini untuk pertama kalinya kita menyelenggarakan pemilu legislatif, pilihan presiden, dan juga pemilihan kepala daerah pada tahun yang sama," ujarnya dalam Forum Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Kepemiluan, dari Bakesbangpol Jember.
Pelaksanaan Pilpres dan Pileg pada 14 Februari 2024, sedangkan Pilkada serentak pada 27 November 2024. "Harapannya, sesuai arahan Bapak Presiden, bahwa kegiatan (pemilu) dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan," ungkapnya.
Kondisi ekonomi pada masa tahun politik mendatang, dikatakan tidak begitu baik. Sehingga pada masa pesta demokrasi rakyat nanti, masyarakat pasti akan dihadapkan pada tantangan politik uang. Tidak hanya itu, ia mengatakan bahwa keterbukaan informasi publik, politisasi SARA, dan politik identitas, serta situasi pandemi yang tidak menentu, juga akan memiliki dampak dan tantangan.
"Oleh karena itu, mari kita dukung sukses pemilu 2024. Karena (pemilu) bukan hanya kewajiban penyelenggara dan pemerintah (saja), tapi kita semua sebagai warga negara, termasuk peserta pemilu dan masyarakat," tuturnya.
Menurutnya, dengan tingginya partisipasi pemilu, maka akan beriringan dengan tingginya tingkat kepercayaan masyarakat, kepada pihak eksekutif dan legislatif ke depan. (yud/bil/diy)