Pasca Gempa 6,1 M, Khofifah Minta Masyarakat Waspada Ancaman Bencana Lain

“Tetap waspada, jangan lengah.  Jika memang hujan deras, segera jauhi lereng dan hindari berada di lembah sungai. Cari tempat yang aman, lapang tanpa penghalang,” terang Khofifah.

Pasca Gempa 6,1 M, Khofifah Minta Masyarakat Waspada Ancaman Bencana Lain
Gubernur Khofifah sedang ke Kecamatan Turen-Dampit dan Ampel Gading Kabupaten Malang,
Pasca Gempa 6,1 M, Khofifah Minta Masyarakat Waspada Ancaman Bencana Lain

MALANG. HB.net - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat yang tinggal di bantaran aliraan sungai besar , pegunungan dan perbukitan, waspada terkait ancaman tanah longsor dan banjir bandang pasca kejadian gempa bumi di selatan Jatim, Sabtu (10/4).

“Berdasarkan informasi yang dirilis BMKG, beberapa wilayah di Jatim akan mengalami hujan sedang hingga lebat hari ini. Hujan ini dikhawatirkan akan memperbesar potensi bencana susulan berupa tanah longsor dan banjir bandang karena struktur dan kondisi tanah labil,” ungkap Khofifah disela- sela kunjungan akibat gempa di Kecamatan Turen-Dampit dan Ampel Gading Kabupaten Malang,  Minggu (11/4).

Adapun daerah yang diprediksi diguyur hujan tersebut yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Mojokerto,  Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Tulungagung.

“Tetap waspada, jangan lengah.  Jika memang hujan deras, segera jauhi lereng dan hindari berada di lembah sungai. Cari tempat yang aman, lapang tanpa penghalang,” terang Khofifah.

Gubernur juga menegaskan, tempat-tempat yang perlu diprioritaskan untuk ditangani adalah, tempat ibadah, tempat pendidikan, tempat kesehatan.

Seperti diketahui, Gempa bumi telah mengguncang Kabupaten Malang, Lumajang dan Blitar - dan beberapa daerah sekitar di wilayah  Jawa Timur, pada Sabtu (10/4) siang. BMKG memperbarui kekuatan gempa menjadi 6,1 magnitudo dari yang sebelumnya tercatat 6,7 magnitudo. BMKG memastikan gempa ini tak menimbulkan ancaman tsunami.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (10/4) tercatat sebanyak 8 orang meninggal dunia,  1 orang luka berat, dan 22 orang luka ringan akibat bencana alam tersebut.

Gempa bumi itu juga mengakibatkan ratusan rumah, fasilitas kesehatan, sarana pendidikan, dan tempat ibadah mengalami kerusakan mulai dari kategori rusak ringan, rusak sedang maupun rusak berat.

“Semua biaya perawatan korban luka menjadi tanggungan Pemkab, jika dirawat di RS milik Pemprov akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemprov Jatim. Sementara untuk korban meninggal akan diberikan santunan kematian masing-masing sepuluh juta,” pungkas Khofifah. (dev/diy)