Peduli Korban Gempa Maluku, Pemkot Bangunkan Gedung Sekolah
SURABAYA, HARIAN BANGSA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengirimkan berbagai bantuan untuk korban gempa bumi di Maluku dan sekitarnya, pada September 2019 lalu. Selain sembako dan kebutuhan penting lainnya, Pemkot Surabaya juga membangunkan gedung sekolah untuk warga Maluku.
Gedung Sekolah Dasar Negeri 2 Liang Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah itu diserahterimakan kepada Komunitas Perekat Persaudaraan Maluku (KPPM) yang ada di Kota Surabaya, Kamis (13/2). Penyerahannya, dilakukan di rumah dinas wali kota Surabaya itu. Di acara itu, hadir anggota komunitas KPPM.
Wali Kota Tri Rismaharini menjelaskan, masyarakat Surabaya yang berpartisipasi dalam kegiatan Surabaya Peduli, akan menyerahkan bangunan sekolah kepada komunitas tersebut. Selanjutnya, komunitas itu yang akan menyerahkan bangunan sekolah itu kepada pemerintah daerah setempat. “Nanti beberapa dinas juga akan ikut. Nanti juga ada anak-anak Surabaya yang ikut menyerahkan di sana,” katanya.
Menurut Risma, hal ini penting dilakukan anak-anak Surabaya untuk mengajarkan dan menjalin silaturrahmi antara anak-anak Surabaya dengan seluruh anak di Indonesia. Hal serupa, pernah dilakukan anak-anak Surabaya ketika menyerahkan bantuan gedung sekolah kepada korban bencana di Lombok tahun 2019 lalu. “Saat itu, kurang lebih 30 anak yang saya bawa ke Lombok. Mereka akan menjadi saudara se tanah air ini. Kesinambungan persaudaraan itu yang harus tetap kita jaga dan kita ajarkan,” tuturnya.
Bantuan gedung sekolah itu, hasil sumbangan dari warga Kota Surabaya, termasuk anak-anak Surabaya dan orang asli Maluku yang saat ini tinggal di Surabaya. Karena itu, gedung sekolah itu diserahkan kepada KPPM untuk selanjutnya diserahkan kepada pemerintah setempat. “Jadi, sumbangan teman-teman beberapa waktu lalu, ini kami buatkan sekolah SD di sana,” ujarnya.
Gedung SDN 2 Liang Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah itu menghabiskan dana senilai Rp 811.318.609. Bangunan tersebut terdiri dari 5 ruangan belajar dan satu ruangan guru sekolah. Secara formalitas, bangunan sekolah itu diserahkan kepada Penasihat KPPM Erick Reginal Tahalele yang mewakili komunitas tersebut. “Rencananya, minggu depan akan kami serahkan kepada pemerintahan setempat,” kata Erick usai menerima gedung sekolah tersebut.
“Kami memang sempat mengumpulkan dana untuk ikut berpartisipasi membantu saudara-saudara di Maluku. Lami juga tak menyangka bakal dikembalikan kepada kami dalam bentuk bangunan gedung sekolah yang sudah jadi, sehingga kami sangat berterimakasih,” kata dia.Menurutnya, pemilihan lokasi sekolah itu berdasarkan survei dari jajaran Pemkot Surabaya. Apalagi, pada saat gempa itu, sekolah itu sangat parah. Lokasinya pun berada di antara gunung dan laut, sehingga getarannya sangat tinggi ketika ada gempa beberapa waktu lalu. (ian/rus)