Pelayanan BPJS Kesehatan Tuban Dikeluhkan Masyarakat
Keluhan itu disampaikan Siti Alfiyah, warga Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban. Dia menilai, pelayanan BPJS kesehatan karena dianggap kurang cekatan dan berbelit-belit.
Tuban, HB.net - Pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kabupaten Tuban di Jalan Basuki Rahmat dikeluhkan masyarakat yang hendak mengurus kepesertaan. Keluhan itu disampaikan Siti Alfiyah, warga Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban. Dia menilai, pelayanan BPJS kesehatan karena dianggap kurang cekatan dan berbelit-belit.
"Kami merasa sangat kesulitan untuk mendapatkan akses maupun pelayanan yang dilakukan petugas Pemberi Informasi dan Penanganan Pengaduan (PIPP) BPJS Kesehatan Tuban," kata Alfiyah kepada wartawan, Senin (22/8/2022).
Ia menceritakan, sebelumnya namanya sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan, namun kartunya non aktif. Akan tetapi, disaat sudah mengaktifkan kembali dengan membayar tunggakan tetap saja kartu tersebut tak kunjung bisa digunakan. Padahal pihaknya sudah membayar tunggakan 5 peserta dalam satu Kartu Keluarga (KK) senilai Rp 2.205.00,-.
"Sudah kami bayarkan tanggal 5 Agustus kemarin, kenyataannya kartu BPJS masih belum aktif," ungkapnya.
"Maaf mas kartu BPJS belum aktif data ganda," timpal Alfiyah menirukan salah seorang perawat di Puskesmas Senori saat bersama suami akan menggunakan kartu BPJS Kesehatan.
Sementara itu, petugas PIPP BPJS Kesehatan Tuban, Lita berdalih seluruh layanan lewat fasilitas daring bagi masyarakat mulai mendaftarkan diri maupun konsultasi, aktivasi kartu yang non aktif. Terkait BPJS kesehatan lewat Mobile JKN untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
"Termasuk pembayaran tunggakan harusnya tidak di kantor BPJS tetapi melalui bank maupun mitra BPJS," terang dia saat menjawab bagaimana mengaktifkan kembali BPJS Kesehatan.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala BPJS Kesehatan Kantor Kabupaten Tuban, Bambang Nyoto Saputra belum membalas pertanyaan disampaikan melalui pesan singkat.
Diketahui, paska pandemi covid-19 sejumlah pelayanan kantor BPJS kesehatan Tuban diganti pelayanan berbasis daring. Sebaliknya, 90 persen kantor pelayanan Pemerintahan Tuban telah membuka layanan tatap muka. Dalih kantor BPJS kesehatan yang masih menggunakan pembatasan tatap muka itu,ditenggarai berimbas pada pelayanan peserta (Masyarakat) yang buruk. Mengingat masih banyak Masyarakat Tuban belum memahami layanan luring, ditambah minimnya sosialisasi BPJS Kesehatan Tuban serta informasi layanan membuat peserta BPJS.(wan/ns)