Pelindo Regional 3 Ingin Bersih dari Pungli

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3, ingin mewujudkan pelayanan operasional pelabuhan bebas dan bersih dari pungli.

Pelindo Regional 3 Ingin Bersih dari Pungli
Pertemuan Pelindo Regional 3 dengan para stakeholder.

Semarang, HARIANBANGSA.net - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3, ingin mewujudkan pelayanan operasional pelabuhan bebas dan bersih dari pungli. Caranya dengan menggandeng seluruh stakeholder di lingkup kerja pelabuhan untuk bersama-sama turut aktif melaporkan berbagai penyalahgunaan dan praktik pungli yang ditemukan melalui sistem pelaporan whistleblowing system milik Pelindo.

Hal tersebut dikatakan Regional Head 3 Pelindo Ardhy Wahyu Basuki dalam kegiatan coffee morning bersama dengan para stakeholder di lingkungan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (24/11).

Ardhy Wahyu Basuki menyampaikan, pihaknya menghadirkan layanan prima tanpa adanya praktik pungli. Jadi dirinya meminta seluruh pihak untuk turut aktif mengawasi dan melaporkan apabila dalam kenyataan ditemukan praktik-praktik yang mengarah ke pungli dan gratifikasi.

“Kami ingin memberikan layanan terbaik kepada para pengguna jasa kami. Salah satunya adalah layanan bebas dari pungli. Namun kami sadar tentunya tidak bisa berjalan sendiri. Kami meminta untuk semua pihak membantu mengawasi dan melaporkan kepada kami melalui whistleblowing system Pelindo jika di lapangan ditemukan praktik-praktik yang dirasa janggal," tegasnya.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas M.Tohir menyampaikan, dirinya mengapresiasi komitmen Pelindo dalam upaya mencegah kemungkinan praktik pungli di pelabuhan. Meskipun sampai saat ini dirinya belum menemukan indikasi praktik pungli di pelabuhan di bawah Pelindo. Namun pihaknya berharap situasi kondusif ini harus terus ditingkatkan.

“Kiranya pelayanan di pelabuhan yang sudah baik dapat ditingkatkan lagi dan hal-hal yang memerlukan perbaikan dapat dibuatkan skala prioritas”, tutur M. Tohir.

Perwakilan asosiasi pengguna jasa yakni ALFI/ILFA, Teguh Arif Handoko juga mendorong Pelindo sebagai satu satu operator pelabuhan terbesar di Indonesia untuk senantiasa meningkatkan pelayanannya. Baik dari sisi operasional maupun upaya pencegahan praktik pungli dan gratifikasi. Hal tersebut akan sangat memengaruhi biaya logistik yang dikeluarkan para pengguna jasa.

“Kami menyambut baik kegiatan ini karena momen diskusi antarstakeholder sangat diperlukan demi kelancaran proses bisnis di pelabuhan. Selain itu, upaya Pelindo mewujudkan pelabuhan bersih juga harus terus kita dorong. Hal tersebut akan sangat berpengaruh pada biaya logistik yang kami keluarkan," pungkasnya.(diy/rd)