Pemancing Tewas di Kawasan Mangrove Gunung Anyar
Satu dari 5 pemancing tewas saat sedang memancing di sekitar laut wilayah magrove Tambak Wonorejo, Gunung Anyar, Surabaya, Minggu (13/10).
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Satu dari 5 pemancing tewas saat sedang memancing di sekitar laut wilayah magrove Tambak Wonorejo, Gunung Anyar, Surabaya, Minggu (13/10).
Korban pemancing yang tewas bernama Edi bagus (34) Jalan Kutisari Selatan No.111, Surabaya. Sedangkan 4 pemancing lainnya yang berhasil selamat antara lain, Muhaimin (47) warga Jalan Semampir, Sukolilo, F warga Medoan Ayu, U warga Surabaya, dan Huda warga Rungkut Surabaya.
Kejadian tengelamnya 5 pemancing tersebut bermula saat mereka berangkat memancing pada Sabtu (12/10) pukul 23.30 WIB mengunakan perahu dari lokasi magrove Gunung Anyar. Perahu yang dipergunakan milik Muhaimin dengan kapasitas 10 penumpang. Namun hanya dinaiki beban 5 orang.
Saat di tengah tengah laut, tiba tiba air laut mengalami pasang mencapai 1,8 meter. Perahu yang ditumpangi tidak bisa mengimbangi ketinggian gelombang sehingga menyebabkan terguling.
Kapolsek Gunung Anyar Iptu Harsya Fahroni mengatakan, penyebab tergulingnya perahu masih dilakukan pemeriksaan pada fisik perahu. “Untuk sementara keterangan 4 saksi bahwa perahu itu terguling karena diterjang ombak,” ujarnya, Minggu (13/10).
Lebih lanjut terkait kepastian tengelamnya perahu, pihak Polsek Gunung Anyar akan melakukan pemeriksan terhadap fisik perahu pada Minggu malam. “Jadi kami akan menunggu perahu yang tenggelam menepi. Diperkirakan perahu menepi pada pukul 19.00 WIB karena posisi air laut pasang,” tambah Harsya Fathoni.
Dari pemeriksaan saksi-saksi yang selamat, 4 orang memberikan keterangan bahwa mereka bisa terselamatkan karena bantuan dari nelayan lain yang tidak jauh dari tempat kejadian. Tenggelamnya 5 pemancing dan 1 yang tewas dikarenakan korban mengalami kepanikan dan kehabisan napas saat berada di laut sehingga tenggelam.
“Jadi pasca perahu tengelam sekitar pukul 00.00 WIB, satu pemancing panik hingga kehabisan napas dan tewas. Sedangkan 4 pemancing lainnya mencoba meminta pertolongan dengan menyalakan lampu senter dan memberikan isyarat kepada nelayan lainnya. Satu jam kemudian ada nelayan lain mengetahui dan menyelamatkan 4 korban tersebut,” tutup Harsya Fathoni.
Harian Bangsa mendatangi rumah salah satu saksi, yaitu Muhaimin. Ternyata Muhaimin masih diperiksa Polsek Gunung Anyar. Sdangkan sang istri, Suci, angkat bicara. “Baru kali ini suami saya berangkat memancing pada Sabtu malam. Biasanya memancing pada Minggu pagi. Dan biasanya memancing di tambak. Tapi kok sekarang memancing di laut,” ujarnya, Minggu (13/10).(yan/rd)