Pemasangan Kabel PLN Jembatan Suramadu Butuh Rp 250 Miliar
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Madura, tentunya akan berdampak dengan kebutuhan listrik.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Madura, tentunya akan berdampak dengan kebutuhan listrik. PT PLN melalui PLN UIP JBTB melakukan pemasangan kabel backbone saluran kabel tegangan tinggi (SKTT) di sepanjang jalur Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura.
Seperti diketahui pemasangan tersebut membutuh waktu sekitar 1 tahun sejak Juli 2022 hingga Juli 2023 dengan 2 tahap. Terkait hal tersebut, jalur roda 2 sementara dialihkan ke jalur roda empat dengan pembatas. Hal ini diharapkan efektif. Seperti yang dikatakan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melakukan peninjauan, beberapa waktu lalu.
General Manager PLN UIP JBTB Muhammad Ramadhansyah mengatakan, pengerjaan ini membutuhkan estimasi biaya sebesar Rp 250 miliar dengan waktu 365 hari atau setahun. Tahap pertama pengalihan dari sisi Surabaya menuju Madura masa pengerjaan pada 19 Juli 2022-31 Januari 2023. Tahap kedua dari arah Madura ke Surabaya, pada Februari-Juli 2023.
Ditanya kenapa membutuhkan waktu yang cukup lama, karena pemasangan (laying) kabel di bawah jalur motor. Pekerjaan masing-masing jalur arah Surabaya ke Madura dan sebaliknya selama 6 bulan bergantian (serial). “Pemasangan kabel ini ini nantinya akan memiliki panjang lintasan 16 km,” terangnya, Selasa (19/7).
Saat ini, wilayah Madura masih disokong 2 sirkit, yaitu SUTT 150 kV Ujung/Kenjeran - SKTT 150 kV Suramadu 1 dan 2 SUTT 150 kV Bangkalan/Gilitimur. Ia menerangkan, jika kemampuan hantar kabel eksisting Suramadu 1 dan 2 saat ini 330 MW (total 2 sirkit). Sedangkan beban puncak tertinggi yang pernah tercapai 317 MW atau sudah 96 persen dari kemampuan kabel.
“Dengan asumsi kenaikan pertumbuhan beban antara 2-5 persen per tahun, maka pada 2023 kapasitas kabel eksisting bisa dipastikan sudah overload. Penambahan kabel Suramadu 3 dan 4 menambah kemampuan pasok listrik ke Madura sebesar 600 MW (total 2 sirkit),” terangnya.(diy/rd)