Pemkab Jember Launching BUMDESMA

Direktur Utama BUMDESMA, Artha Kamulyan Rambipuji, Syaiful Ansori mewakili 26 BUMDESMA yang ada di Jember, berbagi kisah mengenai modal awal program PNPM- MPd, sejak mulai berjalan tahun 2003 hingga 2014.

Pemkab Jember Launching BUMDESMA
Bupati Jember, Hendy Siswanto (tengah) bersama Ketua Forkom BUMDESMA Jember (kiri) dan Kepala DPMD Jember (kanan) usai peluncuran BUMDESMA.

Jember, HB.net - Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM- MPd) yang telah berjalan di 26 kecamatan wilayah Jember, kini telah bertransformasi menjadi Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDESMA), sejak gelaran Musyawarah Antardesa (MAD) yang dilakukan masing-masing kecamatan di 2022. Namun Pemkab Jember baru meluncurkannya secara resmi pada hari ini, Senin (30/01/2023).

Direktur Utama BUMDESMA, Artha Kamulyan Rambipuji, Syaiful Ansori mewakili 26 BUMDESMA yang ada di Jember, berbagi kisah mengenai modal awal program PNPM- MPd, sejak mulai berjalan tahun 2003 hingga 2014. Ia membeberkan bahwa pihaknya mengantongi kurang lebih sejumlah Rp 39,7 miliar. Dan kini telah berbuah menjadi sejumlah aset produktif yang bernilai Rp 112,1 miliar, aset tetap senilai Rp 12,8 miliar, dan aset lancar sebesar Rp 67,3 miliar.

“Jumlah kelompok ada 7.516 kelompok (pengelola Dana Bergulir Masyarakat), jumlah pemanfaat kita dari 26 kecamatan ada 86.028 orang, CSR yang kita bagikan selama ini sejak tahun 2021 sebesar 12,8 milyar rupiah,” ungkapnya, saat menghadiri peluncuran BUMDESMA.

Ia menyebut, PNPM- MPd di Jember adalah satu-satunya di Indonesia, yang sudah bertransformasi menjadi BUMDESMA, dengan masa transisi yang sudah dimulai sejak 2022. Oleh sebab itu, pihaknya juga berharap kepada pihak pemkab setempat untuk terus memberikan support kepada 26 BUMDESMA yang telah ada di Jember.

“Kami hanya butuh 2. Pertama, regulasi yang berpihak pada kesejahteraan pengurus BUMDESMA. Kedua, suntikan modal sebagai penyangga kekuatan usaha yang dikelola oleh BUMDESM,” sebutnya.

Jika harapan tersebut dapat dikabulkan pemkab, maka komitmen dan motivasi dalam menyejahterakan masyarakat akan semakin menguat dan kokoh. Terlebih apabila usaha yang tengah digarapnya semakin berkembang, maka akan lebih meningkatkan kemajuan ekonomi masyarakat.

Sehingga menurutnya, capaian di tahun-tahun berikutnya, dapat ditentukan dari capaian di tahun sebelumnya, dan akan terus berkelanjutan. “Bahwa di 2024 nanti, adalah peningkatan kesejahteraan keluarga (yang memeroleh manfaat dari DBM dan capaian pengelolaan dana di tahun sebelumnya),” pungkasnya. (yud/bil/diy)