Pemkab Nganjuk Menerima Penghargaan Pangan Aman Nasional

Jika berbicara tentang makanan enak di pinggir jalan, sudah barang tentu banyak diminati.

Pemkab Nganjuk Menerima Penghargaan Pangan Aman Nasional
Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat saat menerima penghargaan Pangan Aman Nasional.

Nganjuk, HARIAN BANGSA.net - Jika berbicara tentang makanan enak di pinggir jalan, sudah barang tentu banyak diminati. Disamping harganya terjangkau oleh kantong kita, juga diakui rasa dan jenisnya banyak disukai. Akan tetapi bagaimanakah kualitas kesehatan yang terkandung di dalam kandungan makanan yang dijual tersebut.

Tugas Dinas Kesehatan yang mengambil peran dalam memberikan pendampingan kepada para pedagang asongan tersebut.

Pernyataan tersebut disampaikan Bupati H Novi Rahman Hidayat saat menerima penghargaan atas prestasi Kelurahan Mangundikaran sebagai Juara II Lomba Desa Pangan Aman Nasional.

Kegiatan yang dihadiri Kepala Balai Besar POM Surabaya I Made Bagus Gerametta, Ketua DPRD Nganjuk Tatit Heru Tjahyono, Sekda M Yasin, Kadinkes M Noer Cholis, Ketua TP PKK Yuni Sophie, dan seluruh Kader Kelurahan Mangundikaran.

Bupati  sangat mengapresiasi keberhasilan dalam lomba pangan aman, dan menjadi juara, tapi hal ini jangan hanya prestasi yang didapat kemudian berhenti.

"Kebanyakan saya perhatikan setiap kita menang lomba hanya selesai di situ, dan ini saya tidak mau,” tandas Novi, kepada Harian Bangsa, Senin (16/11).

Ia meminta tunjukan Kelurahan Mangundikaran, sebagai pioner pangan aman untuk desa dan kelurahan lainnya di Kabupaten Nganjuk. Banyak jajanan tradisional masyarakat yang petlu kita lestarikan keberadaannya, dan banyak sekali beredar di pasar, sekolah, maupun pinggir jalan.  "Inilah yang saya maksud agar bisa memberikan rasa aman. Setidaknya ada pengawasan atau pendampingan yang baik," terangnya.

Memang saat ini banyak makanan diri luar yang masuk, dan tujuannya untuk merusak generasi muda kita yang duduk di SD, SMP, dan SMA. Jika generasi kita memakan makanan yang tidak layak, maka SDM akan lemah akibat memakan makanan yang tidak sehat.

"Saya mengakui jajanan pasar tidak kalah enak dan lezat dibanding makanan luar", ulasnya.

Ia mengajak memberikan kenyamanan baik penjual maupun pembeli merasa nyaman dan bangga dengan jajanan pasar. Setidaknya dengan memberikan tanda dari Dinas Kesehatan berupa barcode. Itu tidak perlu biaya mahal agar ada jaminan tentang kesehatannya.

"Silakan hal itu dilakukan kalau hanya stiker barcode. Saya harap jangan membebani pedagang," pinta Novi.(ADV/bam/rd)