Pemkot Sediakan 4 Sentral Bedak di RTH agar PKL Tak Sembarangan

Rencana pembangunan 4 sentral PKL itu sudah tertera di LPSE milik Pemkot Probolinggo.

Pemkot Sediakan 4 Sentral Bedak di RTH agar PKL Tak Sembarangan
Salah satu bedak di sentral UMKM Bonbin yang juga bakal diterapkan di 4 sentra RTH.

Probolinggo, HB.net - Untuk menyiasati agar para Pedagang Kaki Lima (PKL) tidak seenaknya berjualan dipinggir jalan atau diatas trotoar. Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo menyediakan 4 Sentral di Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Adapun lokasi yang disiapkan sebesar Rp 499,5 juta, Sentral PKL dan UMKM Kedopok dengan anggaran sebesar Rp 492,5 juta untuk Sentral PKL dan UMKM GOR Mastrip. Tak hanya itu, di RTH Taman Maramis juga tersedia sentral PKL, dengan anggaran Rp 450 juta dan Sentral PKL di Taman Semeru sebesar Rp 500 juta.

Rencana pembangunan 4 sentral PKL itu sudah tertera di LPSE milik Pemkot Probolinggo.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUPP) Kota Probolinggo, Fitriawati, menjelaskan di sisi bagian timur Stadion Bayuangga yang berada di Jalan Raya Panjaitan, juga ada beberapa tenda mini.

"Itu nantinya akan diperuntukkan bagi para pedagang anggota PKL dan UMKM juga. Semua tempat yang kita bangun hampir seluruhnya rampung. Contoh yang ada di Stadion Bayuangga, listriknya sudah ada dan mejanya juga kita sudah buatkan. Tinggal nunggu kesiapan para anggota PKL dan UMKM saja," ujarnya kepada wartawan.

Untuk sistem pembagiannya bakal dilakukan per-wilayah. Sehingga Pemkot Probolinggo akan mengumpulkan koordinator lapangan PKL. Harapannya mereka nantinya bisa mendapat tempat yang layak untuk berjualan.

"Jadi mereka tidak berjualan di trotoar lagi. Seperti kemarin-kemarin. Kasihan, selain diobrak sama Satpol PP, mereka juga kerap menjadi penyebab macetnya arus lalu lintas serta hilangnya fasilitas hak pejalan kaki akibat trotoar yang diperuntukkan pejalan kaki mereka gunakan untuk berjualan," beber Fitriawati

Fitriawati optimis dengan adanya Sentral PKL tersebut mampu mendongkrak perekonomian para PKL. "Karena kan kemarin mereka lama tidk berjualan akibat pandemi Covid-19," tandasnya. (ndi/diy)