Pemprov Jatim Beri Oksigen Gratis, Mulai Hari Ini, Layanan Disebar di Tiga Titik
Gubernur Khofifah mengatakan, kebutuhan oksigen untuk rumah sakit maupun yang sedang isolasi mandiri (Isoman) mengalami peningkatan signifikan.
Surabaya, HB.net - Pemerintah Jatim mendapatkan pasokan oksigen cair, sumbangan dari 14 BUMN di Jawa Timur, untuk penanggulangan kelangkaan oksigen selama PPKM Darurat. Sumbangan oksigen cair ini diterima langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Jumat (16/7).
Gubernur Khofifah mengatakan, kebutuhan oksigen untuk rumah sakit maupun yang sedang isolasi mandiri (Isoman) mengalami peningkatan signifikan. Pemprov Jatim hari ini akan memulai layanan pengisian oksigen gratis untuk tabung 1 meter kubik yang ditempatkan di tiga titik.
“Sementara yang kita siapkan di tiga titik, satu di halaman kantor Dishub Jawa Timur Jalan Ahmad Yani, satu di Samsat Sidoarjo satu lagi di Samsat Gresik,”kata Khofifah.
Khofifah juga menyampaikan terima kasih kepada aliansi BUMN di Jatim yang dikoordinasi Dirut PT Petrokimia Gresik, sehingga dengan dukungan baru ini maka titik pengisian oksigen gratis akan dikembangkan di daerah lain.
“Jadi setelah dua hari lalu pak Sekda menyampaikan persiapan untuk pengisian oksigen secara gratis kepada masyarakat, banyak daerah yang juga mengirimkan harapan yang sama. Oleh karena itu kontinuiti dari supply ini menjadi penting supaya sustainability dari layanan pengisian tabung oksigen, pengisian tabung tetap harus membawa masing-masing ini tetap akan bisa terjaga,”ujarnya.
Sementara itu Dirut Petrokimia Gresik Dwi Satrio Handoko mengatakan pihaknya bersama BUMN lain yang berkantor di Jawa Timur mencoba membantu kebutuhan akan oksigen yang sangat mendesak.
“Alhamdulillah saat ini kita mendapat 9 ton oksigen cair untuk membantu kebutuhan oksigen di Jatim, ke depan kita akan usahakan lebih banyak lagi,”jelas Dwi.
Sebenarnya, lanjut Dwi, pihaknya akan membuka kembali unit gas di BUMN yang dipimpinnya namun baru operasi pada 15 Agustus 2021 nanti.
“Pada tahap awal kita bisa produksi 50 ton per minggu hanya saja kami akan melihat juga alokasinya dan akan kita upayakan sebanyak-banyaknya bantuan oksigen ini bersama teman-teman BUMN lainnya,”ujar Dwi. (dev/ns)