Penuhi Janji Walikota, 367 Napi Divaksi
Data per-Agustus 2021 jumlah warga binaan Lapas IIB Probolinggo sebanyak 578. Untuk gelombang pertama di vaksin 367 orang, sisanya akan masuk ke gelombang 2 yang akan dijadwalkan lebih lanjut.
Probolinggo, HB.net - Sebanyak 367 warga binaan atau narapidana di Lapas Kelas IIB Kota Probolinggo mendapatkan vaksinasi dari Pemkot Probolinggo. Vaksinasi itu dilakukan Pemerintah Kota (pemkot) Probolinggo, untuk mewujudkan janji Walikota, Habib Hadi saat mengunjungi para Napi pada acara Pemberian Remisi HUT RI ke 76 Tahun waktu lalu.
Data per-Agustus 2021 jumlah warga binaan Lapas IIB Probolinggo sebanyak 578. Untuk gelombang pertama di vaksin 367 orang, sisanya akan masuk ke gelombang 2 yang akan dijadwalkan lebih lanjut.
Ditemui saat meninjau vaksinasi, Kepala Lapas Kelas IIB Probolinggo Risman Somantri menyampaikan terima kasih kepada wali kota atas perhatiannya kepada WBP.
"Alhamdulillah, saat ini sudah dilakukan vaksinasi. Terimakasih kepada Forpimda dan Dinas Kesehatan karena ini memang yang didamba-dambakan oleh kami, karena biar bagaimanapun warga binaan ini harus kita bentuk herd imunitasnya," terang Risman.
Meskipun warga binaan pemasyarakatan hidup tertutup di dalam lapas namun tetap berpotensi tertular Covid 19.
"Karena lapas ini punya dua potensi, secara teknis memang mereka terkurung, tapi mereka juga berhubungan dengan kita petugas yang punya potensi membawa virus. Nah, karena seperti itu bisa dibayangkan kalau ada satu yang kena saja, bisa jadi bahaya kemanusiaan," tandasnya.
Pelaksana vaksinasi tersebut dari Puskesmas Jati dan Puskesmas Sukabumi.
Menurut salah satu anggota tim kesehatan yang bertugas dr. Husnul Rofik, semua prosedur vaksinasi sama seperti sebelumnya yang membedakan adalah pada meja 4 yakni pemberian obat paracetamol.
"Karena ini vaksinnya Astra Zeneca beberapa keluhan banyak terutama panas, nyeri kadang sakit semua, untuk prosedur khususnya sama, kalau untuk pengaturan meja mulai meja 1, 2, 3 sampai 4 sama, cuma di meja 4 kita berikan paracetamol, upaya pencegahan dari efek samping vaksin", jelas dr Husnul. (ndi/diy)